JAKARTA, KalderaNews.com – Waket III Bidang Kemahasiswaan STIKS Tarakanita Jakarta, Sr Lucia Yeni Wijayatri CB, S.Pd., M.Hum menegaskan korupsi saat ini tidak mengenal gender. Faktanya, tidak sedikit kaum perempuan yang menjadi koruptor dan dibui.
“Korupsi menjadi pekerjaan rumah yang sangat besar untuk bangsa kita. Korupsi tidak mengenal gender, perempuan pun banyak yang terlibat kasus korupsi,” tegasnya saat membuka acara seminar “Peran Mahasiswa dan Perempuan dalam Pencegahan Korupsi” dengan moderator aktivis gerakan Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK), Maria Kresentia di Aula Bintang Samudera, Kampus Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi dan Sekretaris (STIKS) Tarakanita atau Sekolah Tinggi Tarakanita (STARKI), Komplek Kompleks Billy & Moon, Pondok Kelapa, Jakarta, Jumat, 1 Maret 2019.
Seminar dihadiri sekitar 400 mahasiswa Diploma 3 Program Studi Sekretaris dan S1 Ilmu Komunikasi STARKI. Tampak hadir, Ketua STARKI Sr. Brigitta Veronica Raimundawati CB, S.Pd., M.T.Pd., Waket 1 Bidang Akademik STIKS Tarakanita Jakarta Dr Agustinus Rustanta S.Pd., M.Si., Waket II Bidang Administrasi dan Keuangan Sr Yasinta Ariati CB, S.Psi., perwakilan dosen dan karyawan, 30 Guru-guru BK serta siswi-siswi SMA-SMK undangan khusus.
BACA JUGA:
Wakil Ketua KPK Hadiri Seminar Anti Korupsi di STIKS Tarakanita Jakarta Timur
SPK Indonesia Siap Berkolaborasi untuk Menginspirasi
Salut, Sekolah PENABUR Jakarta Borong 21 Outstanding Cambridge Learner Awards
“Dari kesadaran itulah, kami mengadakan seminar anti korupsi untuk membuka wawasan sekaligus menggugah semua yang hadir di sini, khususnya kami para perempuan, para calon ‘ibu bangsa’. Semoga setelah seminar, kami bisa semakin tegas menyatakan ‘anti korupsi’,“ tegasnya.
Seminar anti korupsi yang menghadirkan Wakil Ketua KPK Republik Indonesia, Basaria Panjaitan sebagai narasumber utama ini, imbuhnya, digelar sesuai arahan dari Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) yang berharap agar kampus-kampus menyelenggarakan kegiatan yang bertujuan untuk membentuk karakter
“STARKI termasuk concern dengan upaya pembentukan karakter. Salah satu usaha pembentukan karakternya, selain kegiatan seminar, STARKI juga sudah memiliki core value Cc5 yang selalu diinternalisasi dan dihidupi seluruh sivitas akademika STARKI,” tandasnya. (LF)
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.
Leave a Reply