Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unika Atma Jaya terapkan blockchain pada Kurikulumnya terkait fintech dan sustainability. Inovasi ini merupakan upaya untuk membekali mahasiswa untuk siap sebagai SDM 5.0 dan juga sebagai pembekalan bahwa penguasaan kompetensi juga penting bagi bidang ilmu non teknologi informasi.
JAKARTA, KalderaNews.com – Instansi perguruan tinggi di tanah air terus melakukan berbagai inovasi kurikulum menyusul kebijakan Kampus Merdeka yang dikeluarkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan beberapa waktu lalu. Inovasi yang dilakukan dengan berbagai inisiatif yang disesuaikan dengan program studi terkait.
sendiri menyiapkan diri sebagai salah satu kampus swasta di Indonesia yang menyiapkan kurikulum untuk implementasi kebijakan Kampus Merdeka dengan fokus utama pada penguatan program studi melalui desain kurikulum yang mempersiapkan mahasiswa untuk memiliki nilai lebih dari segi karakter dan kepedulian sosial. Langkah-langkah seperti pendekatan interdisiplin, melibatkan mitra luar melalui berbagai program sertifikasi, dan kerja sama dengan industri adalah langkah yang diambil untuk memastikan mahasiswa unggul dalam persaingan dunia.
Bekerja Sama dengan Emurgo, perusahaan teknologi berbasis blockchain, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unika Atma jadi salah satu kampus pertama yang jalin kerja sama dengan perusahaan global yang tersebar di lima negara, yaitu AS, Singapore, Jepang, India, dan Indonesia.
BACA JUGA:
- 9 Sektor Ekonomi Dibuka, Dr. Agustinus Prasetyantoko: Prinsip Tertingginya Keselamatan Nyawa
- Atma Jaya Siap Masuki Kenormalan Baru di Dunia Pendidikan
- Berkat “Doa Bagi Bangsa”, Fakultas Pendidikan dan Bahasa Unika Atma Jaya Raih Rekor MURI
- Akhirnya, Menteri Agama Beri Keringanan UKT Mahasiswa PTKN, Begini Caranya
- Dosen Untar Sebut New Normal Butuh Kreasi Baru
- Begini Petunjuk Lengkap SKB 4 Menteri tentang Pembukaan Sekolah Kembali
“Era 5.0 dan perkembangan blockchain merupakan salah satu kompetensi yang harus dipahami mahasiswa sebagai future SDM. Melalui kerja sama ini mahasiswa dikenalkan apa itu blockchain dan penerapannya dalam industri keuangan dan bisnis. Bagi kami ini penting mengingat perkembangan IT telah menjadi konsumsi lintas sektor dan ilmu, ” tutur Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Irenius Dwinanto Bimo.
Kerja sama dengan Emurgo ditandai dengan pelaksanaan seminar online (13/5/2020) lalu. Tanti Ruwani, Tech Advisor & IT Educator Emurgo mengatakan” keunggulan dari program kami ialah peranti lunak blockchain-based tracebility yang mengdorong transparansi dari produk dan pelayanan/supply chain bagi pelaku bisnis, tanpa mengabaikan privasi data dan kemungkinan manipulasi data,” jelasnya. Emurgo yang berelasi dengan komunitas petani dan rumah usaha penghasil kopi di Taman Nasional Kerinci Seblat, menjelaskan produknya memberi informasi lengkap mulai dari hari pertama biji kopi, bertumbuh dan pengolahannya, hingga sampai ke tangan pelanggan. Gebrakan ini disebut dapat memberikan nilai tambah, dalam hal manajemen rantai suplai biji kopi, yang menguntungkan baik bagi petani dan konsumen.
Hal itu dimungkinkan dengan sistem pooling dari total banyak kopi mereka yang dikonsumsi akan menjadi bonus investasi bagi mereka. Konsumen dengan sederhana dapat memindai barcode yang tersedia untuk melihat cerita perjalanan kopi yang mereka konsumsi. Secara sederhana blockchain dapat mengakselerasi bussiness relation, hubungan antara customer dan petani.
“Program ini sangat baik bagi mahasiswa, sebab pada akhir program internship mahasiswa akan memperoleh sertifikasi blockchain, yang jelas sangat berguna bagi mereka ketika bekerja. Internship yang ditawarkan memberikan pengalaman bagi mahasiswa untuk mendapat pengalaman langsung dan melihat bagaimana smartcontract bekerja, serta membantu para petani kopi,” jelas Tanti lebih lanjut.
Dibimbing dalam lingkungan kerja global, selama kurang lebih lima minggu mahasiswa akan dipandu langsung oleh online facilitator berpengalaman dari India. Mahasiswa akan punya kesempatan untuk mengintip bagaimana pengembangan produk berbasis blockchain dan implementasinya pada Industri.
saat ini memiliki tiga program sarjana: Manajemen, Akuntansi dan Ekonomi Pembangunan, tiga program magister: Magister Manajemen, Magister Akuntansi, Magister Ekonomi Terapan dan Program Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk).
Program ini juga merupakan kesempatan bagi UAJ untuk berkontribusi bagi negara dalam menyiapkan SDM 5.0. Sudah saatnya Indonesia dilihat sebagai talent pool baru terkait bidang IT yang implementasinya lintas sektor. Kedepan, kebutuhan akan blockchain business analyst untuk melihat opportunity dan risk, serta bagaimana implementasi blockchain belajar dari role model yang bisa diikuti. Blockchain dipandang sebagai prospek bisnis dan karir yang akan berumur panjang dan akan banyak digunakan oleh dunia bisnis.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu
Leave a Reply