Plus-Minus dan Peluang Beasiswa ke Belanda dengan Background S1 Generalis dan Spesialis

Sharing Session yang diinisiasi oleh Nuffic Neso Indonesia bertajuk “Generalist vs. Specialist: Which Path for Your Study in the Netherlands?” dengan moderator Education Promotion Officer Nuffic Neso Indonesia, Mohamad Maulana Taufik pada Jumat, 22 Mei 2020
Sharing Session yang diinisiasi oleh Nuffic Neso Indonesia bertajuk “Generalist vs. Specialist: Which Path for Your Study in the Netherlands?” dengan moderator Education Promotion Officer Nuffic Neso Indonesia, Mohamad Maulana Taufik pada Jumat, 22 Mei 2020 (KalderaNews/Fajar H)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Kalau kalian masih bingung mau kuliah dengan jurusan spesialis atau generalis, tak ada salahnya sejenak belajar dari pengalaman Bernard Muljadi dan Fauzan Muzakki ini.

Menjalani kuliah S1 sebagai generalis di ITB Jurusan Teknik Industri tahun 2009, Bernard Muljadi mengaku bahwa ia masuk jurusan tersebut karena hanya ikut teman-temannya saja.

“Karena mungkin saya juga orangnya pingin banyak belajar gitu, pingin tahu tentang banyak hal, jadi saya memutuskan untuk generalis pada awalnya di S1,” ungkap Bernard di acara Sharing Session yang diinisiasi oleh Nuffic Neso Indonesia bertajuk “Generalist vs. Specialist: Which Path for Your Study in the Netherlands?” dengan moderator Education Promotion Officer Nuffic Neso Indonesia, Mohamad Maulana Taufik pada Jumat, 22 Mei 2020.

BACA JUGA:

Begitu lulus kuliah, ia mengaku kalau awalnya canggung dan cukup sulit memposisikan diri dalam dunia karir. “Saya alamin banget, saya awalnya waktu cari kerja ya mungkin bisa sampai lima-enam kali direject,” ujar mahasiswa program Master of Marine Economic and Logistics di Erasmus University Rotterdam ini.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*