5 Tips Kece Buat Milenial Saat Jalani Puasa Ramadan di Tengah Ancaman Covid-19

Telat Bangun Tidur untuk sahur
Ilustrasi: telat bangun tidur (KalderaNews/Ist)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Ramadan tiba. Saatnya milenial menjalankan ibadah puasa. Nah, biar tetap bisa menjalankan ibadah puasa dengan khidmat dan lancar meski sedang ada wabah Covid-19, tentu milenial perlu tips dan kiat khusus.

Apalagi, selama berpuasa tak hanya waktu makan dan tidur yang akan berubah, tetapi juga situasi berubah dari tahun-tahun sebelumnya karena saat ini ada acaman Corona.

Mencari menu untuk buka dan saur tentu tidak segampang kayak tahun-tahun sebelumnya.

Nah, berikut ini tips dan kiat menjalani puasa Ramadan yang wajib diperhatikan milenial biar lancar dan tetap sehat:

  1. Makan makanan yang sehat dan bergizi
    Kesehatan dan stamina tubuh selama puasa wajib dijaga dengan asupan makanan yang sehat dan bergizi, mulai dari sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, biji-bijian, daging merah, dan susu. Demi kesehatan ada baiknya takjil dan menu sahur sendiri dimasak sendiri. Kalau terpaksa delivery, wajib jaga kesehatan dengan memindahkan makanan dan gunakan peralatan makanan sendiri.
  2. Kurangi makan gorengan, makanan asin, dan makanan tinggi gula
    Makanan yang berminyak, bercita rasa asin, dan mengandung tinggi gula wajib dikurangi karena tidak baik untuk kesehatan. Selain berat badan berpotensi naik, lesu dan lelah justru akan terjadi.
  3. Cukup minum air putih
    Cukup minum air putih bpenting untuk mengurangi risiko dehidrasi selama berpuasa, terutama saat waktu sahur dan berbuka puasa. Alternatif lainnya, jus, susu, makanan berkuah yang akan menambah cairan dalam tubuh. Kurangi konsumsi minuman berkafein, seperti kopi, teh, dan minuman soda karena mendatangkan efek diuretik alias buang air terus menerus yang akan mengurangi cairan dalam tubuh.
  4. Jangan telat bangun untuk sahur
    Bagi milenial yang susah bangun pagi untuk sahur, gunakan weker karena sahur penting biar bisa berpuasa seharian penuh. Kalian yang melewatkan sahur akan dehidrasi dan merasa lelah di siang hari. Tubuh menjadi tidak sehat karena saat buka akan makan berlebihan. Makan berlebihan saat berbuka puasa menyebabkan gangguan pencernaan.
  5. Nggak usah bukber dulu
    Karena Corona masih menjadi ancaman serius maka baik juga untuk disiplin melakukan batasan fisik ketika bersedekah, hindari melakukan amal yang penuh sesak dan hindari bukber (buka bersama). “Sahur dan buka puasa dilakukan oleh individu atau keluarga inti, tidak perlu sahur on the road atau ifthar jama’i (buka puasa bersama). Salat tarawih cukup dilakukan secara individual atau berjamaah bersama keluarga inti di rumah,” tegas Menteri Agama RI, Fachrul Razi.

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*