Indy Hardono: Beasiswa ke Belanda Sangat Terbuka untuk Disabilitas

Koordinator Tim Beasiswa Nuffic Neso Indonesia, Indy Hardono saat pelaksanaan Holland Scholarship Day (HSD) 2020 di Erasmus Huis, Kedutaan Besar Belanda di Jakarta, Sabtu, 18 Januari 2020
Koordinator Tim Beasiswa Nuffic Neso Indonesia, Indy Hardono saat pelaksanaan Holland Scholarship Day (HSD) 2020 di Erasmus Huis, Kedutaan Besar Belanda di Jakarta, Sabtu, 18 Januari 2020 (KalderaNews/JS de Britto)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Belanda termasuk salah satu negara maju yang tingkat kejahatannya rendah dan masyarakatnya ramah disabilitas. Pun dalam dunia pendidikan, Belanda termasuk salah satu negara di dunia yang ramah disabilitas. Tak mengherankan, tidak sedikit anak muda dan peneliti difabel yang menempun pendidikan di Belanda.

Wujud nyata keramahan dunia pendidikan di Belanda pada disabilitas, yakni keterbukaan semua beasiswa yang ditawarkan pemerintah Belanda pada difabel, seperti ditegaskan Koordinator Tim Beasiswa Nuffic Neso Indonesia, Indy Hardono.

“Ada beragam beasiswa dengan persyaratan yang berbeda-beda. Secara umum tidak ada restriction. (Belanda) tidak memberikan positif atau negatif diskriminasi terhadap para pelamar dengan disabilitas.”

BACA JUGA:

Ia menegaskan hingga saat ini ada beberapa awardee dengan disabilitas bisa kukiah di Belanda karena infrastruktur dan sarana pendidikan yang dimiliki Belanda memang memungkinkan untuk belajar dalam kondisi dengan keterbatasan.

“Itu tidak menjadi masalah. Buat kami dari sisi StuNed atau Pemerintah Belanda, tidak ada restriction dengan disabilitas,” tegasnya meyakinkan.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*