5 Tips Cerdas Menghentikan Hoaks Virus Corona yang Beredar Lewat WhatsApp

Waspada Hoaks Corona Lewat WhatsApp
Waspada Hoaks Corona Lewat WhatsApp (KalderaNews/Malena)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com– Di saat sedang dilanda bencana wabah Corona, ada saja pihak-pihak yang menyebarkan hoaks untuk kepentingannya sendiri. Ratusan hoaks tersebar sejak virus Corona masuk Indonesia.

Kementerian Kominfo telah mengidentifikasi 267 hoaks berkaitan dengan Virus Corona (Covid-19) yang tersebar di platform digital dan pesan instan.

Pun melalui platform WhatsApp, hoaks atau berita bohong itu tersebar. Kehadirannya menimbulkan kepanikan dan kecemasan luas biasa. Sejauh ini, Jajaran Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri telah menangkap banyak penyebar informasi palsu atau hoaks tersebut.

BACA JUGA:

Nah, biar tidak menjadi bagian yang ikut-ikut menyebarkan hoaks secara berantai melalui WhatsApp, berikut ini tips yang sebaiknya dilakukan saat menerima pesan berantai hoaks:

  1. Cermati berita palsu
    Tanda berita palsu adalah tanpa sumber atau bukti terpercaya. Foto, video, bahkan rekaman suara dapat direkayasa hanya untuk menyesatkan. Tidak sedikit yang mengatasnamakan institusi resmi, tetapi ketika dicek di sumber institusi yang dimaksud tidak ada informasinya. Oleh sebab itu cek di sumber yang dimaksudkan dan jangan buru-buru share. Stop share sebelum dibuktikan kebenarannya.
  2. Pikir ulang saat ingin meneruskan
    Perhatikan baik-baik label “Diteruskan” (Forwarded) yang ada di pesan tersebut. Label ini sebenarnya sangat membantu untuk mengetahui apakah pesan tersebut ditulis oleh teman atau kerabat atau sekadar diteruskan dari orang lain. Ketika pesan diteruskan dari satu pengguna ke pengguna lain lebih dari lima kali, pesan ini akan ditandai dengan ikon “panah ganda” untuk menunjukan bahwa pesan tergolong “Banyak Diteruskan” (Highly Forwarded). Pertimbangkan dan cek kebenarannya terlebih dahulu sebelum ikut-ikutan menyebarkannya.
  3. Tanya pengirim
    Jika menyadari bahwa sebuah informasi tidak terlihat benar atau membuat klaim medis tidak resmi, tanyakan kepada pengirim apakah mereka dapat memverifikasi informasi tersebut. So, jangan teruskan pesan tersebut hanya karena orang lain atau teman dekatmu meminta untuk melakukannya.
  4. Cek dan ricek
    Banyak konten WhatsApp yang dapat diverifikasi di situs-situs resmi seperti WHO, kementerian terkait atau di situs-situs berita terpercaya. Tidak jaranng pula konten hoaks direproduksi dari tahun-tahun yang telah berlalu. So, dengan googling isi konten berantai tersebut tak jarang ditemukan kalau konten tersebut memang hoaks seperti sudah tertulis di media atau situs terpercaya.
  5. Laporkan pesan atau akun pengguna
    WhatsApp memiliki fitur pelaporan konten, kontak dan grup yang bermasalah atau terindikasi sebagai penyebar hoaks. Pengguna WhatsApp bisa melaporkan segala informasi dalam aplikasi WhatsApp dengan mengunjungi “Pengaturan/Setelah”, Bantuan, Hubungi Kami.

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*