Mau Ngajar atau Perang? Dosen Universitas Kristen Petra ini Gemar Pakai Kostum Pejuang

Dr. Andrian Dektisa H. saat mengajar. (Dok. UK Petra)
Dr. Andrian Dektisa H. saat mengajar. (Dok. UK Petra)
Sharing for Empowerment

SURABAYA, KalderaNews.com – Adalah Dr. Andrian Dektisa H. yang selalu mengenakan kostum perang atau pejuang tempo dulu saat mengajar mahasiswa. Dosen Universitas Kristen Petra (UKP) Surabaya ini memang nyentrik. Ia mulai mengubah penampilanya kala meneliti komunitas penghobi reka ulang sejarah. “Kamu tak bisa meneliti dan menulis disertasi kalau tidak masuk di dalam komunitas itu,” kata Andrian menirukan ucapan dosen pembimbingnya di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogjakarta.

BACA JUGA:

Semenjak itu, Andrian menjadi anggota komunitas tersebut. Lantaran banyak bergaul dengan komunitas penghobi reka ulang sejarah, ia pun kepincut ikut memakai baju-baju perjuangan tempo dulu. Pria yang menjadi dosen sejak 1999 ini mengubah penampilan setelah merampungkan studi doktoralnya pada medio 2015.

Saat mengajar mata kuliah metodologi penelitian desain komunikasi visual, ia mengenakan baju pejuang, terutama saat membahas tentang decode. “Jadi, saya bisa menjelaskan alasan memakai busana itu,” ujar dosen asal Salatiga, Jawa Tengah ini. Ia juga kadang mengulas tentang disertasinya yang mengulik mengenai parodi visual.

Dosen Universitas Kristen Petra Surabaya, Dr. Andrian Dektisa H. (Dok. Pribadi)

Memakai busana pejuang tempo dulu kadang membuat Andrian jadi pusat perhatian. Tak jarang, pria berusia 51 tahun ini diajak berswafoto oleh orang-orang yang tak ia kenal. “Inilah yang dinamakan parodi visual,” ucap anggota komunitas DeMardjikers ini beralasan.

Andrian memiliki koleksi baju pejuangnya sebanyak 25 setel, baik baju pejuang dalam maupun luar negeri. Ia memiliki koleksi baju pejuang BKR, TKR, dan beberapa jenis baju TNI. Selain itu, ia juga mengoleksi baju tentara Inggris, Belanda, dan yang lain. Ia amat suka memakai baju tentara Inggris. “Kata istri saya, lebih ganteng pakai baju tentara Inggris. Jadi, itu favorit saya,” ujar ayah tiga anak ini. Selain baju, ia juga mengoleksi tas pinggang dan replika senjata. (yp)

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*