Potret Nyata Kemandirian Anak-anak SDK PENABUR Jakarta

Sharing for Empowerment
Kemandirian para siswa saat check-in di Stasiun Gambir Jakarta seperti diunggah di akun facebook Seksi Kegiatan Kesiswaan BPK PENABUR Jakarta (KalderaNews/BPK PENABUR Jakarta)

YOGYAKARTA, KalderaNews.com – Kemandirian merupakan salah satu aspek kepribadian yang sangat penting bagi individu. Kemandirian diartikan sebagai keadaan dapat berdiri sendiri tanpa bergantung kepada orang lain. Dengan kata lain, kemandirian adalah keadaan seseorang yang  mampu memutuskan atau mengerjakan sesuatu tanpa bantuan orang lain.

Individu yang memiliki kemandirian tinggi relatif mampu menghadapi segala permasalahan karena individu yang mandiri tidak tergantung pada orang lain dan selalu berusaha menghadapi dan memecahkan masalah yang ada.

Aspek kepribadian ini tidak datang dari langit. Kemandirian perlu diajarkan. Tak mengherankan, kemandirian menjadi salah satu prioritas dalam pembentukan karakter anak bagi BPK PENABUR Jakarta yang menaungi 19 Sekolah Dasar (SD) yang tersebar di wilayah Jabodetabek.

Peserta SPIRIT 2018 “Bangga Menjadi Indonesia” di dalam kereta api Taksaka (KalderaNews/BPK PENABUR Jakarta)

Untuk membentuk karakter mandiri pada anak-anak didiknya di jenjang SD, BPK PENABUR Jakarta memiliki program khusus yang diberinama SPIRIT Jenjang SDK PENABUR Jakarta. Program SPIRIT adalah program tahunan bagi seluruh siswa-siswi kelas 5 SDK Penabur Jakarta.

Pada tahun 2018 ini SPIRIT dengan tema besar “Bangga Menjadi Indonesia” diikuti 851 siswa-siswi kelas 5 dari 19 SDK PENABUR Jakarta yang tersebar di wilayah Jabodetabek dan 89 pendamping.

Ketua Panitia SPIRIT 2018, Lidya Ida Fatonah pada KalderaNews menjelaskan SPIRIT 2018 berlangsung di Yogyakarta pada 16-20 Maret 2018 lalu. SPIRIT 2018 terbagi dalam 3 gelombang yaitu Gelombang I (16-18 Maret 2018) yang diikuti 267 anak dengan 29 pendamping, Gelombang 2 (17-19 Maret 2018) yang diikuti 279 anak dengan 30 pendamping dan Gelombang 3 (18-20 Maret 2018) yang diikuti 305 anak dengan 30 pendamping.

Salah satu tujuan program SPIRIT ini adalah menanamkan karakter kemandirian pada anak didik yang tak sebatas teori.

“Anak-anak naik kereta Taksaka dari Stasiun Gambir dan turun di Stasiun Tugu di Yogyakarta. Kami melatih dan membimbing anak-anak untuk check-in sendiri, bawa koper sendiri dan mencari tempat duduk sendiri. Di dalam kereta pun mereka diajarkan untuk mengurus segala yang dibutuhkan dan diinginkan secara mandiri. Setelah sampai di Yogyakarta anak-anak juga membawa kopernya masing-masing,” terangnya melalui jaringan telepon pada KalderaNews, Jumat, 23 Maret 2018.

Ia menjelaskan selama kegiatan SPIRIT di Yogyakarta pun anak-anak diajarkan dan ditantang untuk makin mandiri, meski tetap dalam pengawasan dan pendampingan ketat dari para pendamping.

Ada banyak kegiatan yang dilakukan pada SPIRIT 2018 ini mulai dari belajar membuat gerabah, membatik, belajar menari, mengunjungi museum, kuliner nasi kucing, hingga baksos pada lansia dan para kusir andong. (JS)

Bersambung…

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.





Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*