Desainer Muda Indonesia Ikut Memeriahkan RIF 2018 di AS

Sharing for Empowerment
Fashion show di RIF 2018 yang menampilkan karya desainer muda Indonesia seperti More to See, Mheja, Nasya Collyer, Ning Zulkarnain, Catherine Njooo dan Coreta Lousia (KalderaNews/KJRI Chicago)

CHICAGO, KalderaNews.com – Pesona Indonesia di ajang Remarkable Indonesia Fair 2018 yang digelar di salah satu ikon wisata kota Chicago, Navy Pier, 7 Juli 2018 berhasil menarik hati sekitar 2.000 pengunjung yang berasal dari berbagai negara bagian di AS. Di kegiatan ini Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Chicago bekerja sama dengan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Chicago dan Indonesian Diaspora Network (IDN).

RIF 2018 merupakan promosi terpadu perdagangan, investasi dan pariwisata yang diperuntukan bagi pengusaha Indonesia, Pemerintah Daerah di Indonesia dan pengusaha diaspora Indonesia untuk memperkenalkan produk-produk unggulan dan menembus pasar AS.

“Para pengunjung RIF, dan pameran produk-produk nasional, antara lain seperti kain batik, busana muslim, tas, produk makanan dan minuman dan lain sebagainya”, kata Konjen RI Chicago Rosmalawati Chalid.

Sebagai kegiatan tahunan, RIF diselenggarakan untuk lebih meningkatkan awareness dan mengembangkan nation branding Indonesia kepada publik dan dunia usaha di Chicago dan sekitarnya. Pada kegiatan ini, selain dijajakan berbagai komoditi Indonesia, juga ditampilkan beragam kesenian tradisional Indonesia.

Dibandingkan pelaksanaan RIF sebelumnya, terdapat beberapa keistimewaan dalam pelaksanaan tahun ini. Berbarengan dengan RIF ini, dilaksanakan peringatan 125 tahun World Columbian Exposition yang merupakan persentuhan perdana publik AS terhadap budaya Indonesia. Kala itu, kegiatan yang dilaksanakan tahun 1893 sebagai peringatan 400 tahun tibanya Christopher Columbus di tanah Amerika ini memamerkan Kampung Jawa yang menampilkan kampung tradisional lengkap dengan penari, pengrajin serta perangkat gamelan dan wayang.

RIF 2018 menampilkan rekaan Kampung Jawa tersebut lengkap dengan demonstrasi pembuatan batik, pameran batik, wayang, pertunjukan gamelan serta pameran fotografi dengan tema “When Modernity and Traditions Coexists”, yang menampilkan karya ethno-fotografer perempuan Indonesia, Evi Aryati Arbay.

“Dengan peringatan ini, kami ingin menunjukkan bahwa bangsa Indonesia sejak dulu telah melakukan kontak budaya dengan AS, dan saat ini Indonesia telah mencapai kemajuan yang pesat dibandingkan yang dulu dipamerkan pada tahun 1893. Bangsa Indonesia berhasil memadukan pembangunan dengan nilai-nilai tradisi,” jelas Konjen Rosmalawati Chalid pada KalderaNews.

RIF 2018 juga menghadirkan pemerintah daerah dan tim kesenian dari Indonesia, yaitu Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Mereka menampilkan tiga tarian tradisional, yaitu Jaripah, Kembang Goyang, dan Gandrung yang mendapatkan sambutan meriah dari pengunjung. Sebelum pelaksanaan RIF, Pemkab Banyuwangi telah menghadiri Indonesian Tourism Trade Show (ITTS) untuk memperkenalkan potensi pariwisatanya kepada sekitar 80 pelaku bisnis pariwisata anggota American Society of Travel Agents.

“Kehadiran kami diharapkan mampu memperkenalkan dan membuka peluang untuk meningkatkan kunjungan wisatawan AS ke Banyuwangi,” jelas Bupati Abdullah Azwar Anas.

Bersamaan dengan pelaksanaan RIF, juga dilaksanakan kegiatan Indonesian Diaspora National Convention. Kegiatan ini membahas berbagai hal, seperti kiprah warga dan diaspora Indonesia di AS, perkembangan teknologi informasi, dan sosialisasi Pemilihan Umum 2019. Dalam sambutannya, Duta Besar RI untuk Amerika Serikat, Budi Bowoleksono berpesan bahwa mencintai dan berkontribusi untuk Indonesia semestinya tidak hanya dilakukan di tanah air saja, tapi bisa dilakukan dari belahan dunia manapun.

“Menjelang Pemilu 2019, organisasi diaspora diharapkan dapat menumbuhkan dan menyalurkan rasa cinta tanah air dengan menjaga persatuan dan menggunakan hak pilihnya,” pesan Dubes Budi.

Sebagai bentuk pemberdayaan dan pelibatan warga dan diaspora Indonesia, RIF menampilkan beragam kesenian oleh berbagai sanggar kesenian tradisional Indonesia di AS. Juga tampil kelompok kesenian warga AS yang mencintai kesenian tradisional Indonesia, yaitu Friends of the Gamelan dan Chicago Balinese Gamelan. Circesteem dan Red Nose Foundation yang aktif melakukan pemberdayaan masyarakat dengan pelatihan sirkus di Indonesia juga kembali tampil memperlihatkan atraksi sirkus di RIF 2018 ini.

RIF diakhiri fashion show yang menampilkan karya desainer muda Indonesia seperti More to See, Mheja, Nasya Collyer, Ning Zulkarnain, Catherine Njooo dan Coreta Lousia. (JS

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*