Angker, Penampakan Spesies Baru Anggrek Hantu di Purwodadi

Anggrek Hantu
Terlebih anggrek ini menyukai habitat yang gelap, lembab, dan selalu berdekatan dengan rumpun bambu lebat yang sudah tua. Tidak mengherankan apabila spesies ini memiliki kesan konotasi angker (Foto: Dok. LIPI)
Sharing for Empowerment

PURWODADI, KalderaNews.com – Anggrek hantu merupakan tumbuhan yang tidak berklorofil sehingga tidak dapat berfotosintesis, namun tidak bersifat parasit. Oleh karena itu, seluruh daur hidupnya menggantungkan suplai nutrisi organik melalui simbiosis dengan jamur mikoriza.

Seperti dikutip dari jurnal ilmiah internasional Phytotaxa tulisan Destario Metusala, peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dari Balai Konservasi Tumbuhan (BKT) Kebun Raya Purwodadi bersama dan Jatna Supriatna, peneliti biologi konservasi Universitas Indonesia, spesies baru anggrek tersebut berasal dari kelompok anggrek holomikotropik atau kerap disebut anggrek hantu oleh para peneliti. Spesies baru yang diberi nama ilmiah Gastrodia bambu ini berasal dari Pulau Jawa.

Anggrek kelompok holomikotropik ini umumnya hanya muncul pada satu periode pendek (2-4 minggu) dalam satu tahun. Perbungaannya secara tiba-tiba akan muncul dari permukaan tanah/seresah, kemudian setelah 1-2 minggu perbungaan akan layu busuk dan lenyap.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*