JAKARTA, KalderaNews.com – Program Makan Bergizi Gratis berpotensi menghasilkan food waste atau sampah sisa makanan dari siswa di sekolah.
Demikian ditegaskan anggota Tim Pokja Sistem dan Tata Kelola Badan Gizi Nasional, Niken Gandini.
Niken menyatakan, potensi tersebut bisa terjadi sebab banyak anak tak terbiasa makan sayur, sehingga akan menyisakan limbah makanan.
BACA JUGA:
- Program Makan Bergizi Gratis Sulit Dilaksanakan Jika Pakai Anggaran Pendidikan, Terus Gimana Nih?
- P2G Tolak Pemakaian Dana BOS untuk Program Makan Siang Gratis
- Program Makan Siang Gratis Mau Pakai Dana BOS, Sekolah Swasta dan Guru Honorer Bisa Gulung Tikar
“Yang lebih banyak itu memang food waste. Di sekolah tidak terbiasa makan sayuran sehingga ada sampahnya,” tutur Niken dalam sebuah diskusi secara daring.
Di samping makanan, Niken mengakui, awalnya Badan Gizi Nasional juga menemui potensi limbah dari susu. Tapi, siswa akhirnya menyukai susu sebab melihat teman-temannya.
“Cuma kalau susu ini ternyata tadinya anak tidak menyukai, tapi setelah melihat temannya mereka menjadi suka,” ujarnya.
Untuk mengatasi persoalan food waste, selama ini, Badan Gizi Nasional mengambil sendiri limbah makanan itu.
Maka, kata Niken, pemerintah juga harus mendorong agar sekolah mengedukasi siswa soal penanganan dan pemilahan sampah. Sekolah pun bisa melibatkan bank sampah di sekitarnya.
Akan mulai Januari 2025
Niken membeberkan bahwa program makan bergizi gratis ini akan dimulai pada Januari 2025.
Badan Gizi akan memulai program ini di tempat yang terjangkau serta mudah lebih dulu.
Meski demikian, Niken memastikan program ini tak hanya menyasar kota besar, tetapi juga daerah tertinggal.
Sementara itu, Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana mengatakan, program ini membutuhkan anggaran sebesar Rp800 miliar per hari.
Menurutnya, program ini bakal menjangkau 82,9 juta penerima dan menghabiskan anggaran Rp 400 triliun bila diimplementasikan secara penuh.
“Kalau program ini sudah jalan, maka Badan Gizi Nasional akan belanja Rp1,2 triliun setiap hari untuk investasi sumber daya manusia masa depan. Sekitar 75 persen dari Rp1,2 triliun itu untuk intervensi Makan Bergizi Gratis, kurang lebih Rp800 miliar setiap hari,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com
Leave a Reply