Debat Pilkada Jakarta 2024: RK Gagas Sekolah Informal untuk Ibu-ibu, Pramono Fokus Tangani Kesejahteraan Guru Honorer

debat perdana pilkada Jakarta 2024 (Dok: tangkapan layar Youtube)
debat perdana pilkada Jakarta 2024 (Dok: tangkapan layar Youtube)
Sharing for Empowerment

JAKARTA,KalderaNews.com – Debat pemilihan kepala daerah (Pilkada) perdana provinsi DKI Jakarta telah dilaksanakan pada Minggu, 6 Oktober 2024.

Para calon kandidat saling memaparkan visi misinya, termasuk dalam sektor pendidikan.

Calon Gubernur Daerah Khusus Jakarta Pramono Anung mengatakan ia dan Calon Wakil Gubernur Rano Karno berjanji akan menjamin soal biaya sekolah sesuai wajib 12 tahun.

Tidak hanya itu, Pramono-Rano Karno juga menyediakan beasiswa kuliah dan peluang kerja usai mahasiswa lulus kuliah.

BACA JUGA:

Fokus isu kesejahteraan guru honorer

“Kami pastikan wajib belajar tuntas 12 tahun tanpa kendala biaya, kami sediakan beasiswa kuliah, tidak perlu verifikasi tiap tahun, tapi langsung dikontrak usai lulus kuliah,” kata Pramono dalam paparan visi-misi di Debat Perdana Pilkada Jakarta 2024.

Paslon bernomor tiga tersebut juga berjanji untuk menangani isu kesejahteraan guru honorer di DKI Jakarta agar bisa bertahan hidup tanpa harus bekerja sambilan sampai terjerat pinjaman online (pinjol).

“Kami tidak akan melupakan kesejahteraan guru honorer yang hari ini hanya menerima gaji Rp 2 juta setiap bulannya agar mereka fokus mengajar, tak lagi mencari pekerjaan sampingan, bahkan terjerat pinjol, demi bisa bertahan hidup,” papar Pramono.

RK-Suswono ingin dirikan program sekolah perempuan

Sementara itu, Calon Gubernur DKI Jakarta Ridwan Kamil-Suswono ingin menerapkan sekolah gratis di semua sekolah negeri maupun sekolah swasta yang ditunjuk untuk mengatasi ketimpangan gender.

“Ketimpangan gender ini kuncinya pendidikan. Kita ada program bersama DPRD yang sudah melakukan inisiatif, kita dukung sekolah gratis tidak hanya negeri, juga di swasta, swasta yang ditunjuk,” ucap Ridwan Kamil.

Upaya ini menurutnya dapat meningkatkan angka partisipasi sekolah, khususnya dari sekitar 1.100 anak putus sekolah.

Ridwan juga mengatakan ia dan Cawagub Suswono menggagas program Sekolah Perempuan bagi ibu-ibu di balai RW. Kurikulumnya meliputi ekonomi keluarga, keharmonisan keluarga, dan lain-lain.

Lebih lanjut, para ibu yang membutuhkan pekerjaan atau peluang usaha diberi kredit kelompok Kredit Mesra. Kredit tanpa bunga bergulung dan tanpa agunan ini memungkinkan 5 orang ibu dalam satu kelompok untuk berusaha.

“Kombinasi dengan kemudahan berusaha, kombinasi dengan sekolah informal emak-emak, dan sekolah gratis untuk perempuan di level formal, tiga itu saya kira akan meningkatkan kualitas indeks (ketimpangan gender) sehingga ketimpangan gender bisa kita selesaikan,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News

*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmuTertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*