JAMBI, KalderaNews.com – Sokola Institute raih penghargaan UNESCO Confucius Prize for Literacy 2024. Sekolah ini dinilai meningkatkan literasi di kalangan masyarakat adat.
UNESCO mengakui sekolah yang didirikan Butet Manurung ini turut meningkatkan literasi dengan pendekatan inovatif dan integratif.
Sekolah ini dulu bernama Sokola Rimba berada di pedalaman hutan Jambi khusus bagi anak-anak Orang Rimba atau Suku Kubu.
Sokola Institute yang didirikan 2003 menjadi salah satu pemenang pada peringatan International Literacy Day di Kamerun, awal pekan ini.
BACA JUGA:
- Wajib Tahu Nih! 10 Negara Terfavorit yang Sering Jadi Tujuan Studi Pelajar Indonesia Menurut UNESCO Institute for Statistics
- Budaya Tempe Resmi Diajukan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda UNESCO
- UNESCO Tetapkan Hari Kelahiran Dua Tokoh Indonesia Jadi Perayaan Internasional, Ini Profilnya
Kontribusi budaya dalam literasi
Sampai kini, Sokola Institute telah merintis 17 program di seluruh Indonesia serta memberikan manfaat kepada lebih dari 15.000 masyarakat adat.
Pendiri Sokola Institute, Butet Manurung, alumnus Universitas Padjadjaran (Unpad) yang kuliah di dua program studi di Unpad, yakni Antropologi dan Sastra Indonesia.
Direktur Sokola Institute, Butet Manurung mengatakan, penghargaan UNESCO membuktikan bahwa budaya memiliki kontribusi besar dalam proses pembelajaran literasi.
“Melibatkan bahasa dan fonetik lokal dalam literasi amat penting, tapi memasukkan budaya masyarakat adat ke dalam pembelajaran jauh lebih krusial,” ujar Butet Manurung.
“Pendekatan Sokola ingin membantu menciptakan versi terbaik dari praktik pendidikan mereka dan meningkatkan determinasi komunitas,” imbuhnya.
Kekayaan bahasa daerah
Program literasi Sokola Institute meraih apresiasi tinggi dari UNESCO atas metode pengajaran literasi dasar yang unik, yang menggabungkan bahasa ibu komunitas adat setempat dengan pendekatan etnografis, serta memfasilitasi pembelajaran bahasa nasional.
Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim mengungkapkan kebanggaannya atas penghargaan yang diraih oleh Sokola Institute.
“Penghargaan dari UNESCO merupakan bukti komitmen pemerintah bersama seluruh masyarakat Indonesia dalam menguatkan literasi. Kita telah membuktikan kepada dunia bahwa kekayaan bahasa daerah yang dimiliki Indonesia adalah kekuatan untuk menciptakan perdamaian dan membangun peradaban yang lebih baik,” ucap Nadiem.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com
Leave a Reply