JAKARTA, KalderaNews.com – Tahun 2024 diprediksi bakal menjadi tahun terpanas sepanjang sejarah pencatatan, mengalahkan rekor tahun terpanas sebelumnya, 2023.
Prediksi ini disampaikan layanan pemantau perubahan iklim besutan Uni Eropa, Copernicus Climate Change Service (C3S), berlandas data satelit dan analisis terbaru.
Sebelumnya, sepanjang 2024 ini telah mencatatkan rekor rata-rata suhu bulanan terpanas.
BACA JUGA:
- Ancaman Megathrust, BMKG Gandeng Universitas Siapkan Teknologi Peringatan Dini
- Apa Itu Sinkhole yang Menelan Turis di Malaysia? Kenali Fenomena Alam yang Sedang Heboh Ini
- Inilah Fenomena Astronomi pada September 2024 yang Bisa Kamu Amati, Ada Supermoon
Anomali suhu tertinggi
Medio Januari hingga Agustus 2024, anomali suhu rata-rata dunia mencapai 0,7 derajat celsius di atas rata-rata tahun 1991 sampai 2020.
Bahkan, anomali tersebut 0,23 derajat celsius lebih hangat daripada periode yang sama tahun 2023.
Agar suhu rata-rata 2024 tidak melampaui 2023 sebagai tahun terpanas, anomali rata-rata untuk bulan-bulan yang tersisa di tahun ini harus turun 0,30 derajat celsius.
Tetapi, hal tersebut kemungkinan besar tidak bisa terjadi. Justru makin besar kemungkinan bahwa tahun 2024 bakal menjadi tahun terpanas yang pernah tercatat.
Musim panas paling panas
Selain itu, C3S pun melaporkan bahwa musim panas tahun ini, medio Juni hingga Agustus, menjadi yang terpanas di belahan Bumi utara sejak pencatatan dilakukan.
Pada Juni, suhu rata-rata Bumi naik 1,5 derajat celsius daripada masa praindustri. Sementara pada Juli, suhu rata-ratanya lebih tinggi 1,48 derajat celsius dibanding masa praindustri.
Dan, pada Agustus, temperaturnya 1,51 derajat celsius lebih panas daripada rata-rata masa praindustri.
Jadi, C3S mencatat bahwa selama tiga bulan terakhir, dunia mencatat Juni hingga Agustus terpanas sepanjang sejarah.
“Peristiwa ekstrem terkait suhu yang terjadi pada musim panas ini akan semakin intens, dengan konsekuensi yang lebih dahsyat bagi manusia dan planet ini, kecuali jika kita mengambil tindakan segera untuk mengurangi emisi gas rumah kaca,” ujar C3S.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com.
Leave a Reply