Waduh! Diduga Jadi Korban Bullying, Duta Pelajar Pancasila Alami Gangguan Jiwa

Ilustrasi bullying (KalderaNews/Ist)
Sharing for Empowerment

PASURUAN, KalderaNews.com – Siswa SMAN 4 Pasuruan (NR), yang juga Duta Pelajar Pancasila alami gangguan jiwa, gegara diduga jadi korban bullying di sekolah.

Parahnya, aksi perundungan ini diduga telah terjadi sejak SMP dan berlanjut ke SMA. Korban pun pernah lebam ringan di tubuhnya.

Dan kini, ia harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Dr Radjiman Wdiodiningrat Lawang Malang, karena depresi berat.

BACA JUGA:

Dirundung sampai depresi berat

“Kini, korban menjalani perawatan intensif di rumah sakit karena mengalami depresi berat,” kata Wakil Ketua Komnas Perlindungan Anak Jatim Bidang Advokasi dan Pembaruan Hukum, Wahyudi Tri Wuyanto.

Wahyudi memaparkan, kejadiannya ketika NR sebelum mengikuti upacara kemerdekaan lalu, dihadang “Genk Dion”, teman-teman sekolahnya sendiri.

Dari pengakuannya, NR sempat dikepung dan di-bully. Lalu, ia sempat lari kencang untuk menghindari perundungan lebih lanjut oleh teman-temannya.

Setiba di rumah, efek tindakan perundungan akhirnya terungkap.

NR mengalami depresi berat, seperti ketakutan secara terus-menerus, tidak kuat menahan emosi, sering marah, dan memukul tembok tanpa alasan,

“Dari pengakuan keluarga, NR sering marah dan sempat memukul saudaranya. Agar tidak berakibat fatal, akhirnya keluarga membawanya ke RSJ. Dan kasus ini kami laporkan ke Polres Pasuruan Kota,” ujar Wahyudi.

Duta pelajar Pancasila

Padahal korban perundungan ini (NR) dikenal sebagai siswa yang aktif dan berprestasi.

NR tercatat sebagai Duta Pelajar Pancasila dari SMAN 4 Pasuruan, Jawa Timur. Ia juga aktif sebagai Paskibra.

Sampai kini, belum diketahui motif atau latar belakang perundungan terhadap korban NR.

8 siswa terlibat aksi perundungan

Sementara, Polres Pasuruan Kota tengah menyelidiki kasus ini. Sebanyak 8 siswa yang diduga terlibat aksi bullying itu menjalani pemeriksaan.

Polisi pun masih mendalami motif perundungan 8 siswa tersebut terhadap korban.

Inspektur Polisi Satu (Iptu) Choirul Musthofa memaparkan, pihaknya telah memeriksa empat saksi usai laporan masuk di Polres Pasuruan Kota.

Sementara, 8 siswa teman NR yang dilaporkan sebagai pelaku perundungan itu diperiksa secara bertahap.

“Nanti hasil pemeriksaan 8 siswa ini akan ditarik kesimpulan. Termasuk menunggu keterangan langsung dari korban,” ujar Choirul.

Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News

*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmuTertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*