Ajak Peserta Didik Nggak Gampang Burnout, SMA Tarakanita Magelang Gelar Seminar Kesehatan Mental

Dosen Psikologi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, Maria Nugraheni Mardi Rahayu M.Psi di SMA Tarakanita Magelang
Dosen Psikologi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, Maria Nugraheni Mardi Rahayu M.Psi di SMA Tarakanita Magelang (KalderaNews/Paulinawati)
Sharing for Empowerment

MAGELANG, KalderaNews.com – Kesehatan mental adalah aspek penting dalam kehidupan seseorang. Seseorang yang bermental sehat dapat menggunakan kemampuan atau potensi dirinya secara maksimal dalam menghadapi tantangan hidup, serta menjalin hubungan positif dengan orang lain.

Sebaliknya, orang yang kesehatan mentalnya terganggu akan mengalami gangguan suasana hati, kemampuan berpikir, serta kendali emosi yang pada akhirnya bisa mengarah pada perilaku buruk.

Menurut Suhaeni Plt. Asisten Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak Atas Pengasuhan dan Lingkungan Kemen PPPA (Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak) menuturkan bahwa kesehatan mental adalah fondasi dari kehidupan yang produktif dan harmonis.

BACA JUGA:

Hasil survei Kesehatan Jiwa Remaja Nasional (I-NAMHS) yang dilakukan tahun 2022 menunjukkan bahwa lebih dari 17 juta remaja usia 10-17 tahun di Indonesia memiliki masalah kesehatan mental.

Sebagai bentuk kepedulian dan upaya meningkatkan kesadaran mental pada remaja, SMA Tarakanita Magelang pada kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) tema Bangunlah Jiwa dan Raganya menggelar rangkaian kegiatan.

Tak hanya olah fisik untuk kesehatan raga, para peserta didik juga diajak untuk dapat menjaga kesehatan jiwa dan mental mereka. Salah satu bentuk upaya untuk meningkatkan kesadaran kesehatan mental para peserta didik, SMA Tarakanita Magelang menggelar seminar kesehatan mental untuk peserta didik kelas X.

Burnout di Kalangan Remaja

Mengingat masalah kesehatan mental yang sering dialami oleh para remaja saat ini ialah burnout.

Seminar kesehatan mental kali ini secara khusus membahas mengenai burnout dan langkah-langkah apa saja yang perlu para remaja lakukan untuk menghadapi burnout.

Burnout sendiri adalah kelelahan secara fisik, emosional, atau mental yang disertai dengan penurunan motivasi, kinerja, dan munculnya sikap negatif terhadap diri sendiri maupun orang lain.

Seminar terintegrasi dalam kegiatan P5 tema Bangunlah Jiwa dan Raganya. Seminar tersebut dipaparkan oleh Maria Nugraheni Mardi Rahayu M, Psi, Dosen Psikologi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.

Seminar ini diikuti oleh seluruh peserta didik kelas X SMA Tarakanita Magelang. Seluruh peserta didik menyimak dengan saksama pemaparan materi dari Maria Nugraheni Mardi Rahayu.

Pada kesempatan ini, peserta didik yang bernama Arfin dari Kelas X.2 menyampaikan pengalamannya ketika mengalami burnout.

Ia menjelaskan burnout yang ia alami terjadi ketika ia memaksakan dirinya belajar matematika untuk ujian hanya dalam waktu beberapa jam sebelum ujian. Hal tersebut membuat ia menjadi kelelahan sepanjang waktu.

Dalam seminar tersebut Maria juga menjelaskan bahwa burnout yang terjadi di kalangan anak muda disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya karena beban tugas yang terlalu banyak, tekanan untuk berprestasi, kurangnya istirahat ataupun masalah pribadi dari peserta didik.

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa burnout ini dapat ditanggulangi dengan melakukan langkah-langkah berikut:

S = Susun jadwal dengan baik
A = Ambil waktu istirahat
N = Nikmati kegiatan yang di sukai
T = Tetap aktif dan sehat
A = Ajukan pertanyaan dan berbagi cerita
I = Ingat untuk tetap positif

Burnout atau kelelahan emosional, fisik, dan mental akibat tekanan berlebihan memang menjadi perhatian penting bagi semua kalangan, termasuk remaja.

Meskipun mungkin tidak perlu ditakuti, penting bagi remaja untuk memahami tanda-tanda burnout dan bagaimana mengelolanya dengan baik.

Dukungan dari orang tua, guru, dan teman sangat penting dalam membantu remaja mengatasi dan mencegah burnout. Menciptakan lingkungan yang mendukung dan memahami kebutuhan serta perasaan remaja bisa membuat perbedaan besar dalam kesejahteraan mereka.

Dengan memahami dan mengelola burnout dengan baik, remaja bisa menjaga kesehatan mental dan fisik mereka, sehingga bisa tetap berprestasi dan menikmati masa muda dengan lebih baik. (Penulis: Paulinawati)

Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News

*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmuTertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*