![Muljono, M.AK, CFP Trainer Perencanaan Keuangan dan Perencanaan Pensiun, Muljono, M.AK, CFP](/wp-content/uploads/2021/08/Muljono-M.AK-CFP-600x381.jpg)
Oleh: Financial Educator dan Trainer Perencanaan Keuangan dan Perencanaan Pensiun, Muljono, M.AK, CFP
JAKARTA, KalderaNews.com – Industri judi online berkembang pesat di seluruh dunia dan telah merambah ke Indonesia. Pesatnya Judi online terdukung mudahnya akses internet di Indonesia.
Menurut Asosiasi Pengguna Internet, jumlah pengguna internet pada Februari 2024 telah mencapai 221 juta orang, dan semakin banyak orang yang mulai terlibat dalam perjudian online, termasuk di kalangan pelajar.
Menurut data yang dipublikasikan oleh Databoks, jumlah pelajar yang terlibat dalam judi online telah mencapai lebih dari 400.000 pengguna. Angka ini terus meningkat setiap hari. Fakta ini tentu perlu menjadi perhatian serius dunia pendidikan.
BACA JUGA:
- Kontroversi Muhadjir Effendy, Bayar UKT Pakai Pinjol, Kalah Judi Online Dapat Bansos
- Waduh! Siswa SMA dan Mahasiswa Ditangkap Polisi, Ikut Promosikan Judi Online
- 40 Ribu Siswa Terjerat Judi Online, Semangat Belajar Berkurang, Uang Sekolah Jebol
Walaupun dapat memberikan hiburan dan potensi keuntungan, judi online sejatinya memiliki banyak dampak negatif yang signifikan. Beberapa bahaya yang terkait dengan judi online antara lain:
- Aspek Fisik. Ketika pelajar sudah kecanduan judi onine maka kegiatan fisik sudah terlupakan. Bahkan kebutuhan makanan, minuman dan istirahat dilakukan semaunya karena sudah ketagihan judi online. Mereka terlalu sibuk memantau secara terus menerus permainan judi online tersebut. Kesehatan mata juga akan terganggu.
- Aspek Keuangan. Pelajar butuh tambahan uang jajan karena terdorong untuk tetap mau main judi online secara terus menerus, bahkan bisa juga berutang kepada temannya. Dan yang lebih jauh lagi ketika selalu kalah maka ini menjadi tanggungan orang tua untuk melunasinya.
- Aspek Sosial. Dampak berikutnya adalah pelajar tersebut antisosial dan enggan berinteraksi dengan yang lain, mengabaikan tugas belajar dan kewajiban tugas sekolah dan rumah terabaikan.
- Aspek Psikologis. Dampak terakhir ialah bisa terjadi stres, depresi dan kecemasan yang tinggi. Gejala yang terjadi adalah fokus hanya kepada judi online, mengabaikan tugas sekolah, kekurangan uang jajan, tidak bisa lepas dari ponsel dan perubahan pola hidup.
Bagaimana solusinya terhadap pelajar yang sudah kecanduan Judi Online? Berikut adalah tips sederhana untuk mencegah kecanduan judi online:
- Edukasi bahaya judi online di sekolah. Libatkan semua guru, khususnya guru BK untuk melakukan edukasi bahaya judi online di sekolah dan juga mengedukasi orang tua agar memahami maraknya judi online yang beredar dikalangan pelajar dan bahayanya serta mengantisipasinya.
- Pendampingan guru dan orang tua. Berikan waktu khusus untuk pendampingan agar anak dapat terlepas dari kecanduan judi online. Hal ini perlu dilakukan secara bersama-sama baik dari pihak sekolah maupun orang tua.
- Memberikan aktivitas yang positif. Memberikan aktivitas yang positif seperti kegiatan olahraga, meningkatkan ketrampilan berbahasa dan aktivitas lainnya sehingga dapat mengalihkan fokus perhatiannya. Semua ini akan membentuk kebiasaan yang positif.
- Membatasi penggunaan akses internet yakni pengan menambah fitur aplikasi pencegahan agar tidak bisa mengakses situs judi online.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com
Leave a Reply