Menarik! Kemendikbudristek dan Pemerintah Inggris Buka Peluang Penelitian Internasional melalui ISPF 2024

ilustrasi: Produktifitas riset Indonesia masih rendah. (KalderaNews.com/Ist.)
Produktifitas riset Indonesia masih rendah (KalderaNews.com/Ist.)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) bersama pemerintah Inggris membuka program ISPF 2024.

Program ISPF adalah International Science Partnerships Fund (ISPF) yang ditujukan khusus bagi dosen di bawah naungan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek).

Program ISPF merupakan hibah kolaborasi penelitian yang disponsori oleh pemerintah Inggris melalui British Council.

BACA JUGA:

Tujuan dari program ini adalah untuk mendukung penelitian yang dapat meningkatkan kesejahteraan manusia di masa depan.

Selain Indonesia, negara lain yang juga berpartisipasi dalam ISPF adalah Mesir, Kenya, Malaysia, Thailand, dan Turki.

Proposal penelitian ISPF 2024 berfokus pada tiga topik utama: planet yang tangguh (resilient planet), teknologi transformasi (transformative technologies), serta kesehatan manusia, hewan, dan planet (healthy people, animals, and planet).

Karena program ini bersifat internasional, dana hibah yang dapat diperoleh mencapai Rp 1,6 miliar dengan durasi penelitian selama 22 bulan.

Syarat pendaftaran peneliti ISPF 2024

  1. Warga Negara Indonesia (WNI).
  2. Peneliti utama harus dosen tetap perguruan tinggi di bawah Ditjen Diktiristek yang memiliki nomor induk dosen nasional (NIDN) atau nomor induk dosen khusus (NIDK) yang masih berlaku dan terdaftar di Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti).
  3. Memiliki tanda pengenal yang terdaftar di SINTA Kemendikbudristek.
  4. Peneliti utama harus memiliki gelar PhD dan setidaknya menjabat sebagai asisten ahli.
  5. Peneliti utama harus memiliki minimal dua artikel yang dipublikasikan dan terindeks dalam jurnal nasional terakreditasi sebagai penulis utama atau koresponden, atau memiliki minimal satu hak kekayaan intelektual (HAKI) terkait yang terdaftar.
  6. Tidak pernah dinyatakan bersalah atas kasus administratif atau pidana apapun, termasuk mereka yang sedang mengajukan banding.
  7. Tim peneliti harus terdiri dari 1-2 peneliti dengan karir baru atau mahasiswa doktoral.
  8. Tim peneliti harus memiliki identitas yang terdaftar di SINTA.
  9. Tim peneliti tidak boleh terlibat dalam proyek penelitian lain yang didanai oleh Ditjen Diktiristek.

Ketentuan Pendanaan Penelitian ISPF 2024:

  • Dana maksimal yang dapat diperoleh adalah Rp 1,6 miliar.
  • Permintaan pendanaan harus mengikuti standar biaya masukan (SBM).
  • Anggaran mencakup biaya langsung dan tidak langsung selama penelitian.
  • Biaya langsung minimal 95% dari total anggaran.
  • Biaya tidak langsung tidak boleh melebihi 5% dari total anggaran.
  • Biaya langsung dapat digunakan untuk gaji tim peneliti, namun tidak boleh melebihi 25% dari total anggaran.
  • Besaran gaji peneliti harus sesuai dengan standar Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
  • Biaya tidak langsung bisa digunakan untuk mencapai keluaran dan hasil penelitian.
  • Anggaran sudah termasuk pajak.
  • Anggaran tidak mencakup pembangunan gedung baru atau infrastruktur lainnya.
  • Biaya bisa digunakan untuk perjalanan internasional maksimal dua kali setahun.

Cara mendaftar ISPF 2024

  1. Ketentuan dan persyaratan proposal lebih lengkap dapat diunduh melalui tautan Guidelines ISPF May 2024 di sini.
  2. Tim peneliti dari Indonesia harus menyampaikan pernyataan minat paling lambat tanggal 6 Juni 2024 melalui tautan Pernyataan Minat ISPF 2024 dan mengunggah proposal ke sistem BIMA.
  3. Batas pengusulan melalui sistem BIMA adalah tanggal 12 Juli 2024.

Demikianlah informasi mengenai ISPF 2024 kerjasama Indonesia dan Inggris yang terbuka untuk para dosen.

Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnyadi Google News

*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmuTertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*