![Gerakan kembali ke sekolah untuk tekan angka putus sekolah. (Ist.) Gerakan kembali ke sekolah untuk tekan angka putus sekolah. (Ist.)](https://www.kalderanews.com/wp-content/uploads/2023/10/Gerakan-kembali-ke-sekolah-untuk-tekan-angka-putus-sekolah.-Ist-600x381.jpg)
JAKARTA, KalderaNews.com – BPS merilis survei yang menampilkan bahwa 9,9 juta generasi milenial dan Z di Indonesia tidak sekolah dan bekerja.
Data ini membuat Peneliti Senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Didin S. Damanhuri tercengang.
“Ke mana saja Kementerian Pendidikan selama 10 tahun terakhir ini ini? Ini sangat menusuk rasa keadilan bagi generasi milenial dan generasi Z,” ujar Didin.
BACA JUGA:
- Temukan Kecurangan dalam PPDB 2024, Yuk Laporkan!
- Jadwal PPDB Jawa Tengah 2024 Jenjang TK, SD, SMP, SMA, dan SMK, Catat di Sini!
- Kampus dan Sekolah Internasional Hadir di IKN, Ada Muridnya Gak Ya?
BPS memang sebelumnya melaporkan bahwa ada 9,9 juta penduduk berusia 15-25 tahun yang tidak mengikuti pendidikan dan tidak memiliki pekerjaan.
Fenomena itu terekam jelas dalam hasil sigi BPS yang diambil pada periode 2021-2022.
Dari data itu, terlihat bahwa kondisi menganggur didominasi perempuan muda sebanyak 5,73 juta orang dan 4,17 juta laki-laki muda.
Tidak cocok dengan pasar tenaga kerja
Sementara, Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah mengatakan beberapa faktor yang menjadi penyebab tingginya angka pengangguran dari hasil survei BPS.
Menurutnya, penyebab tingginya angka pengangguran, lantaran ketidakcocokan antara keterampilan yang dimiliki lulusan dengan kebutuhan pasar tenaga kerja.
Leave a Reply