Bahasa Inggris Akan Jadi Pelajaran Wajib di SD, Pernah Dianggap Tidak Penting Lho!

JAKARTA, KalderaNews.com – Bahasa Inggris bakal menjadi mata pelajaran wajib di jenjang SD pada tahun ajaran 2027/2028.

Hal ini sesuai kebijakan Kemendikbudristek yang menyatakan bahwa mata pelajaran tersebut akan berstatus wajib bagi siswa SD mulai 2027.

Kebijakan tersebut tertuang dalam Permendikbudristek No 12/2024 tentang Kurikulum Jenjang PAUD, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah.

Memang, Indonesia menjadi satu-satunya negara di Asia Tenggara yang belum mewajibkan pelajaran bahasa Inggris di jenjang sekolah dasar.

BACA JUGA:

• 10 Kampus Terbaik di Taiwan, Bisa Jadi Pilihan Kamu Nih!
• Inilah Daftar Lengkap Beasiswa S2-S3 Dalam Negeri Disertai Link Pendaftarannya
• Program Makan Bergizi Gratis Sulit Dilaksanakan Jika Pakai Anggaran Pendidikan, Terus Gimana Nih?

Hal itu dikatakan Master Trainer British Council, Itje Chodijah beberapa hari lalu.

Latih guru bahasa Inggris

“Kita (Indonesia), satu-satunya di negara Asia yang bahasa Inggris tidak diajarkan di SD,” tegas Itje.

Maka, Kemendikbudristek pun melakukan beberapa upaya persiapan. Salah satunya dengan memberikan pelatihan bahasa Inggris kepada 490 guru bahasa Inggris bersama British Council.

Saat ini, sebanyak 490 guru bahasa Inggris dan 34 guru fasilitator sedang menjalani pelatihan metode mengajar efektif bagi siswa dari British Council selama periode Februari-Agustus 2024.

Bahasa Inggris pernah dianggap tidak perlu

Itje Chodijah memaparkan bahwa mata pelajaran bahasa Inggris telah mengalami 11 kali perubahan kurikulum semenjak masa Orde Lama.

Ia mengatakan, bahasa Inggris mulai diajarkan di jenjang SD sejak 1994.

“Sebenarnya bahasa Inggris diajarkan di SD di kurikulum tahun 1994. Jadi ini bukan hal yang baru. Saat itu dikenalkan bukan sebagai muatan lokal, tetapi pilihan,” papar Itje.

Selanjutnya pada Kurikulum 2003 dan Kurikulum 2006 bahasa Inggris menjadi muatan lokal.

Namun, pada Kurikulum 2013, bahasa Inggris dianggap tidak perlu.

“Pada tahun 2003 menjadi muatan lokal, 2006 jadi muatan lokal juga, dan kemudian 2013 dianggap tidak perlu,” ujar Itje.

Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News

*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com.