Seabad Perkumpulan Strada, Membentuk Orang Berpengetahuan dan Orang Benar

Peringatan HUT ke-100 Perkumpulan Strada. (Dok. Perkumpulan Strada)
Peringatan HUT ke-100 Perkumpulan Strada. (Dok. Perkumpulan Strada)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Perkumpulan Strada yang mengelola lembaga pendidikan merayakan HUT 100 tahun dengan menggelar Misa di Katedral Jakarta Jumat, 24 Mei 2024.

Perayaan syukur ini bertema “Sekolah Modern, Berakar pada Budaya, dan Menghidupi Nilai-nilai Dasar Strada Sampai Akhir Hayat.”

BACA JUGA:

Misa dipimpin Kardinal Ignatius Suharyo bersama Benedictus Hari Juliawan SJ (Provinsial Serikat Jesus Indonesia), Josephus Ageng Marwata SJ (Ketua Pengurus Perkumpulan Strada), Odemus Bei Witono SJ (Direktur Perkumpulan Strada), St. Roy Djakarya Pr (Perwakilan Alumni).

Tak hanya orang berpengetahuan

Ignatius Kardinal Suharyo mengucapkan ucapan terima kasih dan apresiasi kepada para pegiat pendidikan di Perkumpulan Strada dalam upayanya mengembangkan pelayanan pendidikan yang lebih baik dan luas bagi masyarakat.

“Tujuan Perkumpulan Strada bukan hanya membentuk seseorang dengan pengetahuan, tapi juga untuk menjadi orang benar,” ujar Kardinal Suharyo.

Kardinal Suharyo juga mengingatkan, setiap pendidikan wajib meneladani Bunda Maria untuk menjadi orang benar, yaitu orang-orang yang percaya bahwa Tuhan selalu ada di balik semua peristiwa yang dialami.

Ia pun berpesan kepada Perkumpulan Strada agar bisa menjadi “mata orang benar” yang melihat segala sesuatu sebagai sebuah peristiwa dengan mata iman.

Tentang Perkumpulan Strada

Lembaga pengelola karya pendidikan ini berdiri sejak 1924, dan didirikan oleh Pastor Josephus Wilhelmius Maria Wubbe SJ.

Ia mengajak dua rekannya, yakni Pastor A Van Hoof SJ dan Pastor J Van Rijckevorsel SJ, di Vikariat Apostolik Batavia untuk mendirikan Strada Vereeniging (Perkumpulan Strada).

Pendirian lembaga pendidikan ini dipantik oleh Politik Etis yang digerakkan Pemerintah Hindia Belanda sejak 1901 untuk memajukan pendidikan.

Tiga pastor yang dikenal dengan julukan ”Tiga Serangkai” itu memilih vereeniging (perkumpulan), bukan stichting (yayasan) karena dengan berbentuk perkumpulan, maka kedudukan Strada lebih kuat dalam pemerintahan Hindia Belanda dibandingkan dengan yayasan.

Selain itu, perkumpulan juga bukan menjadi objek, melainkan subjek atas hak milik tanah dan bangunan, sementara yayasan tidak demikian.

Kini, Perkumpulan Strada memiliki 24.520 murid dari jenjang taman kanak-kanak (TK) hingga sekolah menengah kejuruan (SMK) yang dibimbing oleh 1.451 guru dan tenaga kependidikan.

Lembaga pendidikan Katolik milik Keuskupan Agung Jakarta ini memiliki 74 sekolah yang tersebar di Jakarta, Tangerang, dan Bekasi.

Strada memiliki total 1.451 karyawan yang terdiri dari pendidik dan tenaga kependidikan.

Dari sebanyak 1.100 pendidik, pada tahun 2034 diharapkan ada 10 pendidik bergelar doktor, serta 475 guru yang telah meraih gelar master.

Saat ini, ada 138 karyawan yang sudah lulus, maupun masih dalam proses pendidikan lanjut di tingkat S2 dan S3, terutama dalam bidang pendidikan dan manajemen sekolah.

Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnyadi Google News

*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmuTertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*