Riset Dosen Psikologi, Inilah Alasan Siswa Membolos Sekolah

Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) (KalderaNews/Ist)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Ternyata paling tidak ada 5 faktor alasan siswa membolos dari sekolah. Begini kata dosen Psikologi Umsida.

Hal itu muncul dalam riset dosen Psikologi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), Ghozali Rusyid Affandi.

Riset tersebut bertajuk “Pemahaman Tentang Penyebab Serta Dinamika Psikologis Siswa yang Membolos Sekolah”.

BACA JUGA:

Penelitian ini untuk mengetahui penyebab perilaku membolos pada siswa SMP serta untuk memahami dinamika psikologi siswa yang membolos.

Berdasar riset tersebut, ada 5 faktor alasan siswa membolos sekolah. Berikut penjelasannya:

Pengaruh teman sebaya

Kata Ghozali Rusyid, lingkungan pertemanan merupakan jangkauan yang paling dekat dengan siswa.

Dari penelitian ini ditemukan bahwa siswa tidak berani bolos sekolah bila aktivitas tersebut dilakukan sendirian.

“Itulah alasan siswa kelas 1 dan 2 SMP bersama-sama dengan kelompok sebayanya, atau dengan teman sekelas untuk membolos,” ujar Ghozali Rusyid.

Perilaku ini lebih kerap dijumpai saat pelajaran atau tugas saat itu dianggap sulit bagi mereka. Bahkan, mereka membolos saat mata pelajaran itu diampu guru yang dianggap galak.

Faktor lingkungan sekitar siswa

Selain itu, diketahui bahwa perilaku membolos siswa merupakan akibat lingkungan sekitarnya.

Lingkungan yang mencemaskan dan ajakan teman yang memfasilitasi seseorang untuk membolos juga menjadi penyebab dari kebiasaan ini.

Faktor pribadi siswa

Perilaku menyimpang di kalangan remaja bisa juga disebabkan kesalahan pengamatan dan pemahaman mereka terhadap perilaku yang dilakukan.

Dan membolos menjadi salah satu menyelesaikan permasalahan, baik ketika menghadapi pelajaran yang sulit, guru yang galak, atau ancaman dari pacar temannya merupakan penyebab seringnya membolos.

Pola asuh yang salah

Alasan berikutnya adalah pola asuh yang tidak tepat. Menurut Ghozali Rusyid, keluarga memegang peran penting membentuk perilaku remaja.

Kesalahan orangtua dalam menerapkan dukungan juga bakal berpengaruh pada sikap anti sosial remaja.

Pola asuh orangtua, dalam penelitian ini, cenderung membiarkan dan kurang peduli pada pendidikan anaknya, kurangnya kasih sayang, serta perhatian dari orangtua.

Akibatnya, remaja mencari pelarian di luar rumah dengan bergabung dengan temannya, bahkan mereka bisa melakukan perbuatan negatif bersama.

Faktor pihak sekolah

Selanjutnya, kadang tanpa disadari pihak sekolah juga bisa menjadi penyebab siswa membolos sekolah.

Ini disebabkan lantaran pihak sekolah kurang memiliki kepedulian terhadap apa yang terjadi pada siswa.

Satu cara yang bisa dilakukan seperti membuat peraturan sekolah yang jelas dan tegas, disertai sanksi.

Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News

*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmuTertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*