Mengenal Academic Burnout, Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Semangat dan Malas Belajar
Belajar (KalderaNews/Ist)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com –  Apakah kamu tipe orang yang semangat belajar dan tiba-tiba merasa sangat malas untuk melakukan apapun. Bisa jadi kamu mengalami academic burnout. Apa itu?

Academic burnout adalah kondisi psikologis yang ditandai oleh tingkat stres yang tinggi, kelelahan yang persisten, dan kurangnya motivasi atau minat terhadap kegiatan akademik.

Hal ini dapat terjadi pada siswa, mahasiswa, atau bahkan para akademisi dan peneliti.

Academic burnout seringkali merupakan hasil dari beban kerja yang berlebihan, tekanan untuk berprestasi, dan kurangnya keseimbangan antara kehidupan akademik dan kehidupan pribadi.

BACA JUGA:

Kenali gejala, penyebab dan cara mengatasi academic burnout di sini, yuk!

Gejala academic burnout

Gejala academic burnout bisa bervariasi, tetapi beberapa yang umum adalah:

  • Merasa terkuras secara emosional, kehilangan minat dan semangat terhadap studi atau pekerjaan akademik.
  • Mengalami perasaan jauh dari diri sendiri atau orang lain, merasa “kehabisan bahan bakar” dalam interaksi sosial.
  • Kesulitan berkonsentrasi, mengingat informasi, atau menyelesaikan tugas-tugas akademik.
  • Merasa tidak puas atau tidak bahagia dengan prestasi akademik, meskipun pencapaian yang sebelumnya dianggap sukses.
  • Merasa tidak mampu mengatasi tuntutan akademik atau melihat masa depan yang suram.

Penyebab academic burnout

1. Beban yang berlebihan

Jumlah pekerjaan yang terlalu banyak atau tuntutan akademik yang tidak realistis dapat menyebabkan stres yang berkepanjangan.

2. Tekanan untuk berprestasi

Harapan yang tinggi dari diri sendiri atau dari orang lain, seperti keluarga atau guru, dapat menciptakan tekanan akademik yang berlebihan.

3. Ketidakseimbangan kehidupan

Kesulitan menjaga keseimbangan antara kegiatan akademik dan kehidupan pribadi, seperti sekedar jalan-jalan atau menonton film misalnya, dapat menyebabkan stres.

4. Kurangnya dukungan sosial

Kurangnya dukungan dari teman sebaya, keluarga, atau akademisi lainnya dapat meningkatkan risiko academic burnout.

5. Perasaan tidak berarti atau kehilangan minat

Ketika kamu merasa apa yang mereka lakukan tidak memiliki makna atau kehilangan minat dalam bidang studi, hal ini dapat menyebabkan burnout.

Cara mengatasi academic burnout

  • Identifikasi tugas yang paling penting dan fokuslah pada hal-hal yang benar-benar penting.
  • Buat jadwal yang realistis dan alokasikan waktu untuk istirahat dan rekreasi.
  • Pelajari teknik relaksasi seperti meditasi, pernapasan dalam, atau yoga untuk membantu mengurangi stres.
  • Bicaralah dengan teman, keluarga, atau konselor tentang perasaanmu. Mendapatkan dukungan sosial dapat membantu mengurangi beban stres.
  • Jika merasa terlalu terbebani, jangan ragu untuk mencari bantuan dari profesional kesehatan mental seperti psikolog atau konselor.
  • Jaga pola makan yang sehat, tetap aktif secara fisik, dan pastikan kamu cukup tidur untuk menjaga kesehatan fisik dan mentalmu.
  • Mulai menetapkan batasan yang sehat untuk diri sendiri dalam hal tanggung jawab dan tuntutan.

Academic burnout dapat memiliki dampak negatif yang signifikan pada fisik dan mental seseorang, serta kinerja akademik mereka. Maka dari itu, mempelajari langkah untuk mengatasi burnout sangat penting.

Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News

*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmuTertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*