Capres Ganjar Sebut Istilah Liberalisasi Pendidikan, Ini Penjelasan dan Dampaknya

Calon Presiden (Capres) 2024, Ganjar Pranowo
Calon Presiden (Capres) 2024, Ganjar Pranowo (KalderaNews/JS de Britto)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Calon presiden (capres) 03 Ganjar Pranowo menyebutkan istilah yang berkaitan dengan fenomena mahalnya biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT), yakni liberalisasi pendidikan.

Istilah itu ia sampaikan dalam debat pamungkas Pilpres 2024 di JCC, Jakarta, Minggu, 4 Februari 2024.

Lalu, apa sebenarnya arti liberalisasi pendidikan, dan bagaimanakah dampaknya?

Pengertian liberalisasi pendidikan

Liberalisasi pendidikan adalah proses ketika kontrol pemerintah atau regulasi atas sistem pendidikan dikurangi untuk memberikan lebih banyak kebebasan kepada pemodal atau pelaku industri pendidikan melakukan komersialiasi.

BACA JUGA:

Liberalisasi pendidikan merupakan sistem yang diciptakan oleh pihak-pihak dengan modal untuk mengambil keuntungan semaksimal mungkin dari lembaga pendidikan.

Ini adalah upaya untuk menyesuaikan pendidikan dengan arus globalisasi, yang mengakibatkan komersialisasi pendidikan.

Secara umum, liberalisasi pendidikan mengubah pendidikan menjadi barang dagangan yang diperjualbelikan, di mana operasional pendidikan dapat diarahkan untuk mencari keuntungan karena diselenggarakan secara mandiri.

Dampak liberalisasi pendidikan

Dampak buruk dari liberalisasi pendidikan itu sendiri adalah:

1. Komersialisasi pendidikan

Liberalisasi dapat mengubah pendidikan menjadi komoditas yang diperdagangkan, di mana tujuan utama adalah keuntungan finansial.

Hal ini bisa mengarah pada peningkatan biaya pendidikan dan mengabaikan kebutuhan siswa yang kurang mampu secara finansial.

2. Meningkatkan kesenjangan sosial

Liberalisasi pendidikan yang tidak diimbangi dengan kebijakan yang adil dapat meningkatkan kesenjangan sosial.

Siswa dari latar belakang ekonomi yang lemah mungkin kesulitan mendapatkan akses ke pendidikan berkualitas jika pendidikan hanya diarahkan pada keuntungan finansial.

3. Penurunan standar pendidikan

Fokus pada keuntungan dan kompetisi bisnis dapat mengurangi fokus pada kualitas pendidikan. Hal ini dapat mengakibatkan penurunan standar akademik dan kurangnya perhatian terhadap pengembangan keterampilan dan pengetahuan siswa.

4. Pergeseran orientasi pendidikan

Liberalisasi pendidikan menyebabkan lembaga pendidikan lebih memperhatikan kebutuhan pasar daripada kebutuhan siswa atau kepentingan masyarakat.

Hal ini bisa mengurangi keberagaman kurikulum dan menghilangkan aspek pendidikan yang tidak langsung menghasilkan keuntungan.

Dampak buruk ini menyoroti bahwa pemerintah ke depannya perlu memberi kebijakan dan peraturan yang seimbang dalam proses pendidikan di Indonesia.

Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa pendidikan tetap menjadi sarana untuk pemberdayaan dan pemenuhan potensi siswa, bukan hanya alat untuk mencapai keuntungan ekonomi.

Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News

*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmuTertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*