Ada Beragam Metode Debat, Asah Keterampilan Berbicara dan Berpikir Kritis

Ilustrasi: Kompetisi debat. (Ist.)
Ilustrasi: Kompetisi debat. (Ist.)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Inilah 7 metode debat yang paling populer di dunia, untuk mengasah keterampilan berbicara dan berpikir kritis. Kamu wajib tahu nih!

Debat merupakan suatu bentuk interaksi verbal yang memungkinkan pesertanya untuk menyampaikan argumen, mempertahankan pandangan, dan menguji kebenaran suatu proposisi.

Di seluruh dunia, debat telah menjadi sarana yang efektif untuk mengasah keterampilan berbicara, berpikir kritis, dan membangun kepercayaan diri.

Ada beragam metode debat yang berkembang di berbagai belahan dunia, masing-masing memberikan nuansa dan pendekatan yang unik.

BACA JUGA:

Nah, berikut 7 metode debat yang populer di dunia:

Parliamentary Debate

Metode ini merupakan salah satu yang paling umum digunakan di tingkat perguruan tinggi dan dalam kompetisi debat internasional.

Dalam debat parlementer, dua tim berhadapan dengan argumen yang belum mereka persiapkan sebelumnya.

Masing-masing tim terdiri dari dua atau tiga pembicara yang secara bergantian menyampaikan argumen dan merespons argumen lawan.

Kecepatan berbicara dan kemampuan merespons dengan cepat menjadi kunci kesuksesan dalam debat ini.

Policy Debate

Metode ini sering diterapkan di tingkat sekolah menengah dan tinggi, terutama di Amerika Serikat.

Debat kebijakan melibatkan penyusunan dan pembelaan terhadap kebijakan publik. Setiap tim memiliki waktu persiapan sebelum debat untuk mengembangkan argumen mereka.

Selama debat, tim mempresentasikan argumen-argumen mereka dan menjawab pertanyaan lawan. Analisis mendalam dan penelitian yang baik menjadi kunci sukses dalam metode ini.

British Parliamentary Debate

Metode ini mirip dengan debat parlementer, tetapi melibatkan empat tim yang berkompetisi, masing-masing terdiri dari dua orang.

Sebelum debat dimulai, setiap tim diberikan waktu untuk mempersiapkan argumen mereka.

Tim kemudian diberi waktu untuk menyampaikan argumen dan merespons argumen lawan. British Parliamentary Debate sering digunakan dalam kompetisi debat tingkat dunia.

Asian Parliamentary Debate

Metode ini populer di kawasan Asia dan banyak digunakan dalam kompetisi debat di wilayah tersebut.

Serupa dengan debat parlementer, tetapi dengan format dan aturan yang sedikit berbeda.

Asian Parliamentary Debate memberikan penekanan pada kemampuan membentuk argumen secara cepat dan efektif.

World Schools Debating Championship (WSDC) Style

Metode ini dikembangkan khusus untuk kejuaraan debat sekolah dunia. WSDC Style melibatkan enam tim yang berkompetisi dalam serangkaian debat.

Setiap tim terdiri dari tiga orang dan harus mempersiapkan argumen untuk dan melawan suatu proposisi sebelum debat dimulai.

Pertandingan ini menilai keterampilan berbicara, pengetahuan umum, dan kemampuan berpikir kritis.

Cross-Examination (CX) Debate

Metode ini populer di Amerika Serikat, terutama di tingkat sekolah menengah. Dalam CX Debate, satu tim mengajukan pertanyaan kepada tim lawan tentang kebijakan yang mereka usulkan, dan tim lawan harus memberikan jawaban secara terperinci.

Debater harus memiliki pemahaman yang kuat tentang fakta dan statistik untuk mempertahankan posisi mereka.

Adjudication

Adjudication atau sistem penilaian merupakan teknik di mana seorang juri atau panel juri memberikan penilaian terhadap kinerja tim debat.

Juri biasanya mengukur berbagai aspek, termasuk keterampilan berbicara, pemahaman argumen, dan kemampuan merespons.

Penting untuk diingat bahwa masing-masing metode dan teknik debat memiliki ciri khasnya sendiri dan membutuhkan keterampilan yang berbeda-beda.

Dengan melibatkan diri dalam debat, seseorang dapat meningkatkan kemampuan berbicara, berpikir kritis, dan memahami berbagai sudut pandang.

Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News

*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmuTertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*