NUSA DUA, KalderaNews.com – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, Dwikorita Karnawati, mengemukakan bahwa beberapa negara di dunia tidak memiliki akses yang sama terhadap air bersih.
Oleh karena itu, sebagai anggota Dewan Eksekutif Organisasi Meteorologi Dunia (WMO), Dwikorita mendorong negara-negara untuk mengatur ulang distribusi sumber daya air secara adil.
Dwikorita menyoroti krisis air sebagai ancaman serius yang dihadapi dunia saat ini. Salah satu penyebab utama adalah peningkatan emisi gas rumah kaca, yang menyebabkan kenaikan suhu global dan perubahan iklim yang dapat memicu krisis air, pangan, energi, serta bencana hidrometeorologi.
BACA JUGA:
- Penuhi Hak Warga Atas Air Bersih, DKI Subsidi Air Bersih Senilai 33,68 Miliar
- Kepala BMKG: Perubahan Iklim dan Kerusakan Lingkungan Picu Krisis Air yang Serius
- 22 Maret, Hari Air Sedunia, Inilah Tema dan Sejarah Penetapannya
Dalam acara 2nd Stakeholders Consultation Meeting, the 10th World Water Forum di Bali, Dwikorita menekankan urgensi kesadaran global terhadap isu ini.
Menurut Dwikorita, perubahan iklim berdampak besar pada siklus air dan interaksi dengan manusia, menciptakan variasi spasial dan temporal dalam ketersediaan sumber daya air.
Ekstraksi air tanah dan musim kemarau yang panjang juga menjadi tantangan dalam memastikan kesetaraan dan keadilan dalam akses air bersih.
Leave a Reply