14 Oktober, Hari Standar Sedunia, Inilah Sejarah dan Organisasinya

Hari Standar Sedunia atau Wolrd Standards Day. (dok.ISO)
Hari Standar Sedunia atau Wolrd Standards Day. (dok.ISO)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews – Hari Standar Sedunia atau Wolrd Standards Day diperingati 14 Oktober. Berikut sejarah dan makna standarisasi di dunia.

Standar dapat juga dikatakan sebagai suatu pedoman atau model yang disusun dan disepakati bersama serta dapat diterima pada suatu tingkat praktik untuk mencapai tujuan tertentu.

Standardisasi merupakan proses merumuskan, menetapkan, menerapkan dan merevisi standar yang dilaksanakan secara tertib dan bekerja sama dengan semua pihak.

Peringatan Hari Standar Sedunia dibuat untuk menghormati upaya ribuan ahli yang mengembangkan standar secara sukarela dalam organisasi pengembangan standar.

BACA JUGA:

Sejarah Hari Standar Sedunia

Awalnya World Standards Day ini diinisiasi pertama kali di London, Inggris pada 1946.

Terdapat 25 negara berkumpul untuk membahas masa depan standardisasi internasional.

Pada 1947, secara resmi ISO berdiri dengan total 67 bagian teknis. Setiap bagian teknis tersebut diisi oleh segelintir ahli yang fokus membahas sebuah topik.

Tahun 1951, standar pertama ISO dipublikasikan dengan nama ISO/R 1:1951 Standar reference temperature for industrial length measurements.

Standar tersebut kemudian diperbarui beberapa kali hingga kini disebut ISO 1:2016 Geometrical Product Specifications (GPS) – Standard reference temperature for geometrical product specification.

Organisasi Standar di Indonesia

Di Indonesia, Badan Standardidasi Nasional (BSN), standardisasi terbentuk tahun 1928.

Saat itu, dibentuk lembaga bidang standardisasi yang berfokus pada penyusunan standar bahan bangunan dan alat transportasi yang dilanjutkan dengan standar instalasi listrik dan persyaratan jaringan distribusi listrik.

Lalu tahun 1951, dibentuk Yayasan Dana Normalisasi Indonesia atau YDNI. Organisasi ini mewakili Indonesia menjadi IEC tahun 1966 yang kemudian bergabung menjadi anggota ISO pada 1995.

Tahun 1973, Pemerintah Indonesia menetapkan Program Pengembangan Sistem Nasinal untuk Standardisasi sebagai program prioritas.

Lantas terbentuk Dewan Standardisasi Nasioal (DSN) pada tahun 1984, yang bertugas menetapkan kebijakan standardisasi, melaksanakan koordinasi, dan membina kerja sama di bidang standardisasi nasional.

Pada 1997, BSN dibentuk menggantikan DSN dengan tujuan memperkuat fungsi koordinasi kegiatan standardisasi di Indonesia, sehingga penetapan standar yang sebelumnya bersifat sektoral menjadi satu sebagai acuan nasional.

Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News

*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmuTertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*