![Hari Ibu Hari Ibu, Bayi](/wp-content/uploads/2017/12/Ibu-600x381.jpg)
JAKARTA, KalderaNews.com – Belum lama ini, viral di media sosial, seorang ibu ajak bayinya bunuh di rel kereta api. Diketahui sang ibu mengalami baby blues. Apaan tuh?
Kehadiran seorang bayi dalam kehidupan merupakan momen yang penuh kebahagiaan bagi orang tua.
Namun, tak jarang juga orang tua mengalami perasaan cemas, sedih, atau stres setelah melahirkan. Gejala tersebut dikenal dengan istilah “baby blues”.
Meskipun baby blues merupakan hal yang umum terjadi, penting untuk mengenali dan memahami gejala serta bahayanya agar bisa mengatasinya dengan tepat.
BACA JUGA:
- Inilah Rekomendasi Drama Korea tentang Parenting, Layak Ditonton Bersama Keluarga
- Kasus Bayi di Bogor Dipastikan Tertukar, Apa Itu Tes DNA, Manfaat, Biaya, Syarat dan Bagaimana Cara Melakukanya?
- 10 Cara Mendidik Anak agar Cerdas Sejak Dini, Lakukan Stimulasi Sejak Awal!
Apa Itu Baby Blues?
Ini adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan perasaan sedih, cemas, atau stres yang dialami oleh sebagian besar ibu setelah melahirkan.
Biasanya, kondisi ini muncul dalam beberapa hari setelah melahirkan dan dapat berlangsung selama beberapa minggu.
Gejala baby blues meliputi:
- Ibu mungkin merasa sangat sedih tanpa alasan yang jelas.
- Emosi dapat menjadi tidak stabil, dan ibu mungkin merasa lebih cepat marah atau tersinggung.
- Kelelahan fisik dan mental dapat membuat ibu merasa kehilangan motivasi untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
- Ibu mungkin merasa tidak percaya diri dalam merawat bayinya dan merasa cemas tentang kemampuannya sebagai ibu.
- Kesulitan tidur adalah gejala umum baby blues karena bayi sering bangun di malam hari.
Mengapa Terjadi?
Baby blues terjadi sebagai respons terhadap perubahan hormon yang signifikan setelah melahirkan.
Penurunan drastis hormon estrogen dan progesteron, serta perubahan hormon lainnya, dapat memengaruhi mood dan emosi ibu.
Leave a Reply