Turki Diubah Jadi Turkiye, Ternyata Gegara Mesin Pencarian Google Lho!

Ilustrasi: Beasiswa S1, S2, dan S3 dari pemerintah Turki. (KalderaNews.com/Ist.)
Ilustrasi: Beasiswa S1, S2, dan S3 dari pemerintah Turki. (KalderaNews.com/Ist.)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Turki diubah jadi Turkiye. Ternyata begini alasan perubahan tersebut, gegara pencarian di Google lho! Kok bisa ya?

Pemerintah Turkiye juga telah berkirim surat resrmi ke Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB perihal nama Turki diubah jadi Turkiye.

Surat tersebut dikirimkan Menteri Luar Negeri Turkiye, Mevlut Cavusoglu kepada Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, dan telah diterima pada awal Juni lalu.

BACA JUGA:

“Pemerintah Republik Turkiye, mulai sekarang akan menggunakan ‘Türkiye’ untuk menggantikan kata-kata seperti ‘Turkey’, ‘Turkei’, dan ‘Turquie’ yang telah digunakan sebelumnya untuk merujuk kepada ‘Republik Turkiye’,” demikian bunyi surat itu.

Alasan berubah jadi Turkiye

Pada awal kemerdekaannya pada 1923, Eropa menyebut negara ini dengan banyak nama termasuk Turkiye, tetapi didominasi oleh Turquia dan Turkey.

Meski demikian, warga lokal tetap menggunakan nama Turkiye. Namun, versi bahasa Inggris, yaitu Turkey telah diadopsi secara internasional sebagai nama negara ini.

Nah, salah satu alasan pergantian nama adalah karena pemerintah Turki merasa tak puas dengan hasil pencarian Google untuk kata Turkey.

Pasalnya, hasil pencarian menampilkan ayam kalkun yang kerap disajikan kala perayaan Natal dan Thanksgiving di Amerika Utara.

Di samping itu, mesin pencarian Google juga akan menampilkan “Kolonis Eropa menginjakkan kaki di Amerika Utara, mereka menemui kalkun liar, burung yang mereka salah anggap mirip dengan guinea fowl, yang berasal dari Afrika Timur dan diimpor ke Eropa melalui Kesultanan Utsmaniyah,” dan dalam laporan tersebut kalkun liar dituliskan sebagai wild turkeys.

Pun kata Turkey dalam kamus Cambridge, diartikan sebagai orang bodoh atau sesuatu yang gagal.

Maka, Livingstone Wechie, ahli hukum konstitusional mengungkap perubahan nama ini penting bagi Turki untuk memperkuat identitas dan tidak memiliki implikasi diplomasi negatif.

Nama Turkiye pun dipilih karena dipandang sebagai ungkapan terbaik dari budaya, peradaban, dan nilai-nilai masyarakat.

“Kata Turkiye mewakili dan mengungkapkan budaya, peradaban, dan nilai-nilai bangsa Turkiye dengan cara terbaik,” papar Presiden Turkiye, Recep Tayyip Erdogan.

Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News

*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*