DEPOK, KalderaNews.com – Pengurus Yayasan al-Hasra, Dr. Zamahsari menegaskan pimpinan dan guru sekolah perlu oase intelektual yang mencerahkan dan reflektif agar tidak berkubang dalam aktivitas administratif.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Nurcholish Madjid Society, Fachrurozi Majid menegaskan penanaman karakter keindonesiaan pada siswa perlu diwujudkan secara konkret.
Selain itu, nilai-nilai Pancasila juga harus diejawantahkan dalam keseharian bukan sekedar verbalisme, dibicarakan an sich, atau dihafal yang tidak akan berdampak dalam kehidupan sosial keseharian.
BACA JUGA:
- Kampus Paramadina Cipayung Seluas 2 Hektar Berkonsep Green Building
- Sudahkah Universitas Paramadina Lahirkan Kelas Menengah Baru Islam?
- Rayakan Dies Natalis ke-25, Universitas Paramadina Jawab Tantangan Demokrasi
Hal ini ditegaskannya di seminar bertajuk “Menyemai Keislaman, Keindonesiaan dan Kemodernan di Sekolah Menengah Kota Depok” di Kampus al-Hasra, Bojongsari pada Senin, 3 Juli 2023.
Seminar ini diselenggarkan Universitas Paramadina bekerjasama dengan PCM Muhammadiyah Bojongsari, Kota Depok dan Yayasan al-Hasra.
Bagi Fachrurozi, keislaman dan keindonesiaan penting dihayati karena fakta sosiologi bangsa Indonesia yang majemuk.
Leave a Reply