Kepemimpinan Perguruan Tinggi Itu Bukan Hanya Tentang Rektor, Pembersih Kelas pun Pemimpin

TIAS MScBA program, Personal Leadership Career Development (PLCD)
For all students of the MScBA, TIAS offers a Personal Leadership Career Development (PLCD) program (KalderaNews/Doc.TIAS)
Sharing for Empowerment

TANGERANG, KalderaNews.com – Kepemimpinan perguruan tinggi Indonesia memiliki catatan perjalanan dalam mewujudkan World Class University atau Universitas Berkelas Dunia (UBD).

Ikhtiar tersebut tidak lepas dari peran para pimpinan perguruan tinggi yang berhasil membawa institusinya ke jajaran berkelas dunia.

Untuk membagikan pengalaman dan praktik baik para pimpinan perguruan tinggi Indonesia dalam menggapai UBD, Majelis Excellence Dewan Pendidikan Tinggi dan Dirjen Diktiristek meluncurkan buku “Kepemimpinan Menuju Universitas Berkelas Dunia” pada Jumat, 9 Juni 2023.

Buku ini memotret perjalanan para rektor dari berbagai perguruan tinggi dengan latar belakang yang beragam, sehingga menjadikan proses mencapai UBD pun berbeda-beda.

Pengalaman unik dari masing-masing pimpinan perguruan tinggi ini diharapkan dapat membuka pandangan baru dan memperluas wawasan dalam upaya menuju UBD.

Buku ini juga bisa dijadikan acuan merancang lembaga yang akan mewadahi dan meningkatkan kapasitas calon pemimpin perguruan tinggi masa depan.

BACA JUGA:

Plt. Dirjen Diktiristek, Nizam menekankan pentingnya menulis, mendokumentasikan, dan memublikasikan tacit knowledge para rektor agar terus hidup dan tidak hilang di kemudian hari.

“Banyak tacit knowledge yang hilang bersamaan dengan pergantian rektor. Maka dari itu, sangat penting memublikasikan, menulis, dan mendokumentasikan tacit knowledge menjadi explicit knowledge untuk bisa terus ditularkan,” kata Nizam.

Lanjut Nizam, hal ini juga merupakan salah satu spirit dari Kampus Merdeka di mana kita menjadikan pengalaman sebagai suatu pengetahuan yang bermakna dan berharga.

Kepemimpinan kolaboratif

Tidak hanya itu, Nizam juga menambahkan bahwa kepemimpinan perguruan tinggi sejatinya bukan hanya menjadi milik rektor, tetapi setiap insan di perguruan tinggi.

Kepemimpinan ini disebut dengan kepemimpinan kolaboratif yang menjadi suatu hal penting dalam mewujudkan perguruan tinggi berkelas dunia.

“Kepemimpinan perguruan tinggi itu bukan hanya tentang rektor, tapi mulai dari rektor sampai dengan petugas kebersihan di kampus semuanya adalah pemimpin,” tegas Nizam.

“Dosen adalah pemimpin di dalam kelas, mahasiswa adalah pemimpin dirinya dalam belajar, dan pembersih kelas pun adalah pemimpin ruangan agar nyaman untuk mengikuti pembelajaran,” imbuhnya.

Kepemimpinan kolaboratif ini, menurut Nizam, perlu terus kita bangun untuk membangun perguruan tinggi berkelas dunia.

Terwujudnya universitas berkelas dunia

Di sisi lain, Ketua Majelis Excellent Dewan Pendidikan Tinggi Daniel Murdiyarso menekankan bahwa Universitas Berkelas Dunia adalah suatu gaya hidup, bukan sekadar tujuan.

Daniel menjelaskan, buku ini bisa memberikan gambaran mengenai wujud perguruan tinggi di masa depan dengan melihat tantangan baru yang baru sekarang.

Riri Fitri Sari, koordinator penulis dan penyunting menambahkan bahwa buku “Kepemimpinan Menuju Universitas Berkualitas Dunia” bisa menjadi suatu sejarah di kemudian hari.

“Buku ini memuat pengalaman kepemimpinan yang telah dilakukan oleh para rektor untuk membuat strategi mencapai standar keunggulan pendidikan dan akademik yang nantinya akan memfasilitasi realisasi terwujudnya universitas berkelas dunia,” jelas Riri.

Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News

*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*