Sangat Menyentuh, Berikut Isi Pidato Bung Karno dan Peristiwa 1 Juni 1945!

Presiden Pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno (Bung Karno)
Presiden Pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno (Bung Karno)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Sudah sangat maklum, bahwa 1 Juni menjadi Hari Peringatan Lahirnya Pancasila di Indonesia. Ya, pada 1 Juni 1945 silam telah terjadi peristiwa bersejarah mengenai perumusan ideologi bangsa Indonesia, Pancasila. Saat itu, Sang Proklamator kita, Bung Karno mengusulkan asas atau prinsip dasar dalam bernegara dalam Sidang BPUPKI. Pada sidang itulah Bung Karno dan tokoh-tokoh lain merumuskan gagasan dasar negara.

BPUPKI sendiri adalah singkatan dari Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia dibentuk oleh Jepang ketika sudah terdesak oleh sekutu pada saat itu.

Setidaknya, BPUPKI melakukan sidang tiga kali. Pertama, pada 29 Mei hingga 1 Juni 1945 yang membahas mengenai dasar negara. Kemudian, pada 10 hingga 17 Juli 1945 membahas rancangan Undang-Undang Dasar. Terakhir, sidang tidak resmi yang dilakukan di masa reses (masa istirahat) antara sidang pertama dan kedua. Sidang ini membahas rancangan Pembukaan UUD 1945.

BACA JUGA:

Bung Karno mengusulkan lima rumusan dasar negara, yaitu: Kebangsaan Indonesia, Internasionalisme atau peri kemanusiaan, Mufakat atau demokrasi, Kesejahteraan sosial dan Ketuhanan yang berkebudayaan. Namun, sebelum menyampaikan lima rumusan dasar tersebut, Bung Karno terlebih dahulu menyampaikan pidatonya di hadapan para peserta sidang.

Bung Karno menyampaikan bahwa dirinya telah menerima surat dari Ketua BPUPKI. Isi pidato Bung Karno menekankan bahwa sangat penting untuk menyegerakan kemerdekaan Indonesia. Bung Karno tidak ingin terlalu rumit dalam membahas dasar negara sebagai suatu syarat suatu negara merdeka. Berikut isi pidato Bung Karno pada 1 Juni 1945 yang disampaikannya sebelum menyatakan gagasan mengenai rumusan dasar negara.:

“Kalau saya membaca tuan punya surat, yang minta kepada kita supaya dirancangkan sampai jelimet hal ini dan itu dahulu semuanya! Kalau benar semua hal ini harus diselesaikan lebih dulu, sampai jelimet, maka saya tidak akan mengalami Indonesia Merdeka, tuan tidak akan mengalami Indonesia Merdeka, kita semuanya tidak akan mengalami Indonesia merdeka, sampai di lobang kubur!” Ucap Bung Karno di tengah-tengah para peserta sidang.

Selain Bung Karno, tokoh lain yang juga mengusulkan dasar negara yaitu Muhammad Yamin dan Soepomo. Isi rumusan dasar negara dari Muhammad Yamin yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kebangsaan persatuan Indonesia, Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan serta Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Sedangkan isi dari usulan dari Soepomo yaitu Persatuan, Kekeluargaan, Keseimbangan lahir dan batin, Musyawarah dan Keadilan rakyat.

Demikian tadi isi pidato Bung Karno yang sangat menyentuh dan juga rumusan yang disampaikan oleh Soepomo dan Muhammad Yamin. Semoga bermanfaat.

Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News

*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmuTertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*