Siswa SD-SMA Penghayat Kepercayaan Tersebar di 15 Provinsi, Marapu di Sumba Jadi Sorotan Praktik Baik

Gelar wicara bertajuk “Cerita dari Tanah Marapu: Praktik Baik Penyelenggaraan Pendidikan Kepercayaan di Kabupaten Sumba Timur” di Kampung Raja Prailiu, Kecamatan Kambera, Kabupaten Sumba Timur pada Rabu, 24 Mei 2023
Gelar wicara bertajuk “Cerita dari Tanah Marapu: Praktik Baik Penyelenggaraan Pendidikan Kepercayaan di Kabupaten Sumba Timur” di Kampung Raja Prailiu, Kecamatan Kambera, Kabupaten Sumba Timur pada Rabu, 24 Mei 2023 (KalderaNews/Dok. Kemendikbudristek)
Sharing for Empowerment

WAINGAPU, KalderaNews.com – Saat ini peserta didik penghayat kepercayaan, mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) tersebar di 15 provinsi. Bersama dengan Majelis Luhur Kepercayaan Indonesia (MLKI), Kemendikbudristek berkomitmen untuk memberikan pendampingan kepada daerah yang sedang merintis penyelenggaraan pendidikan kepercayaan, untuk mewujudkan pendidikan yang setara bagi penghayat kepercayaan.

Salah satu contohnya adalah Kabupaten Sumba Timur. Kabupaten dengan jumlah penduduk penghayat kepercayaan terbanyak berhasil menyelenggarakan pendidikan kepercayaan dengan cukup baik. 

Tercatat enam satuan pendidikan yang secara aktif menyelenggarakan pendidikan untuk penghayat kepercayaan yaitu empat SMA dan dua SD.

BACA JUGA:

Berdasarkan data pada Badan Pusat Statistik Kabupaten Sumba Timur, tercatat ada 16.790 penduduk penghayat kepercayaan per tahun 2021. Salah satu kepercayaanya adalah Marapu, kepercayaan warisan leluhur di Pulau Sumba yang masih banyak dianut hingga saat ini.

Benyamin Nimrot Jutalo, Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Rindi Umalulu di Sumba Timur mengatakan bahwa memenuhi kebutuhan peserta didik untuk memperoleh pendidikan, termasuk pendidikan kepercayaan, merupakan kewajiban sekolah. 

“Saat ini terdapat 75 peserta didik penghayat kepercayaan yang telah mendapatkan pendidikan kepercayaan,” ungkapnya di gelar wicara bertajuk “Cerita dari Tanah Marapu: Praktik Baik Penyelenggaraan Pendidikan Kepercayaan di Kabupaten Sumba Timur” di Kampung Raja Prailiu, Kecamatan Kambera, Kabupaten Sumba Timur.

Belum adanya guru atau tenaga pendidik yang berkualifikasi tidak menjadi permasalahan, kata Benyamin. Dirinya cukup terbantu dengan adanya penyuluh kepercayaan tersertifikasi yang ditugaskan oleh Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat untuk mengajar pendidikan kepercayaan.

Selain itu, kebutuhan layanan pendidikan untuk penghayat kepercayaan Marapu juga direspon Marungga Foundation dan Sumba Integrated Development dengan menginisiasi Proyek Lii Marapu. Tujuannya meningkatkan akses layanan pendidikan dan sosial bagi penghayat kepercayaan Marapu di Sumba Timur.

Dukungan organisasi masyarakat juga menjadi bagian tak terpisahkan dalam upaya mewujudkan penyelenggaraan pendidikan kepercayaan yang ideal di Sumba Timur. Anton Jawamara, Manajer Proyek Lii Marapu mengatakan saat ini sedang mengembangkan Buku Teks Pendamping Pendidikan Kepercayaan Marapu, untuk melengkapi perangkat pendidikan kepercayaan.

Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News

*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*