JAKARTA, KalderaNews.com – ç menjelaskan penelitian kekinian etnobotani memiliki tantangan utama berupa perubahan lingkungan akibat aktivitas manusia maupun yang terjadi secara alamiah seperti perubahan iklim dan pandemi Covid-19.
Perubahan kondisi lingkungan tersebut telah menyebabkan perubahan ekosistem yang salah satu pengaruhnya adalah kehilangan kehati dan pengetahuan lokal masyarakat.
Adapun tantangan studi etnobotani masa kini tampak sangat jelas, yaitu kehilangan pengetahuan etnobotani dan sumber daya tumbuhan beserta ekosistemnya.
BACA JUGA:
- Giat Kampanyekan Hak Masyarakat Adat, Aktivis Lingkungan Delima Silalahi Terima Goldman Enviromental Prize
- Gigih Kembangkan Perpustakaan, Husodo Angkosubroto Peroleh Leadership Award dari University of Southern California
- Wawancara dengan Aditya Adiredja, Transgender Asal Indonesia yang Jadi Profesor Matematika di University of Arizona
“Beberapa faktor pemicu yang dapat mempercepat terjadinya kehilangan kehati dan pengetahuan etnobotani terdiri dari indirect dan direct drivers,” ungkapnya.
Faktor indirect drivers, yaitu demografi, ekonomi, globalisasi, modernisasi, disrupsi teknologi, masalah kelembagaan dan good governance, konflik, dan epidemi. Sedangkan direct drivers meliputi aspek perubahan pemanfaatan lahan, eksploitasi sumber daya tumbuhan yang berlebihan, perubahan iklim, polusi, jenis-jenis invasif, politik, dan kebijakan.
Leave a Reply