Suhu Udara di Aplikasi Smartphone Lebih Tinggi dari Laporan BMKG, Ini Penyebabnya

Cuaca panas. (Ist.)
Cuaca panas. (Ist.)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Suhu udara di aplikasi lebih tinggi dari laporan BMKG. Kok bisa seperti itu? Apa penyebabnya ya?

Dalam beberapa hari terakhir, BMKG melaporkan suhu udara di wilayah Jabodetabek rata-rata 33 derajat Celsius.

Berdasarkan data observasi suhu udara rata-rata di wilayah Jabodetabek adalah 33 derajat Celsius.

Sementara itu, kelembapan suhu relatif berkisar antara 60-75 persen di wilayah Jabodetabek, termasuk dalam kategori normal.

BACA JUGA:

Bila dibandingkan dengan suhu udara di aplikasi smartphone lebih tinggi dan terasa (feels like) lebih tinggi daripada yang dilaporkan BMKG.

Nah, pengukuran suhu yang terasa pada aplikasi di aplikasi online cenderung menggunakan konsep Heat Index.

Heat Index menggunakan kombinasi pengukuran kelembapan udara dan suhu udara.

Heat Index atau juga disebut suhu semu merupakan perkiraan suhu (dalam derajat Celsius) yang juga akan mempengaruhi tubuh pada kelembapan normal (sekitar 20 persen).

Misal, bila suhu sebenarnya adalah 35°C dengan kelembapan udara 40 persen, indeks panasnya adalah 38°C, yang berarti suhu yang tampak terasa seperti 38°C bagi tubuh.

Maka, hasil suhu terasa pada aplikasi lebih besar dibanding dengan suhu udara pengukuran sekitar 33-34 derajat Celsius.

Hal diakibatkan dari kelembapan udara yang juga cenderung rendah berkisar 60-70 persen, sehingga suhu udara yang terasa akan lebih tinggi.

Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News

*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*