Pesan Ramadan dan Idulfitri 2023 dari Vatikan, Begini Isi Lengkapnya

Vatikan. (Ist.)
Vatikan. (Ist.)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Dikasteri Vatikan untuk Dialog Antaragama telah merilis pesan untuk bulan suci Ramadan dan Idulfitri 2023.

“Katolik dan Muslim: Promotor Cinta dan Persahabatan” menjadi tajuk pesan itu.

Pesan tersebut diteken oleh Ketua Diskateri Dialog Antaragama Vatikan, Kardinal Miguel Ángel Ayuso Guixot, MCCJ dan sekretaris, Mgr Indunil Kodithuwakku Janakaratne Kankanamalage.

BACA JUGA:

Nah, inilah isi lengkap pesan pesan untuk bulan suci Ramadan dan Idul Fitri 2023 dari Vatikan.

Saudara-saudari Muslim yang terkasih,

Bulan Ramadan penting bagi Anda, tetapi juga bagi teman-teman Anda, tetangga dan sesama penganut agama lain, khususnya umat Kristiani.

Persahabatan yang sudah ada yang diperkuat dan yang lainnya dibangun, membuka jalan untuk koeksistensi yang lebih damai, harmonis dan penuh sukacita.

Ini sesuai dengan kehendak ilahi bagi masyarakat kita, dan sesungguhnya untuk semua anggota dan komunitas dari satu keluarga umat manusia.

Kami sadar, teman-teman terkasih, bahwa hidup berdampingan secara damai dan bersahabat menghadapi banyak tantangan dan ancaman: ekstremisme, radikalisme, polemik, perselisihan, dan kekerasan yang bermotif agama.

Ancaman tersebut dipicu oleh budaya kebencian. Kita perlu, kemudian menemukan cara yang paling tepat untuk melawan dan mengatasi budaya seperti itu, dengan meningkatkan cinta dan persahabatan, khususnya antara Muslim dan Katolik, karena ikatan yang menyatukan kita.

Inilah sebabnya mengapa kami menganggap tepat untuk berbagi beberapa pikiran dengan Anda dalam hal ini, berharap untuk menerima Anda juga dengan baik.

Semua dimulai dengan sikap kita terhadap satu sama lain, terutama ketika ada perbedaan di antara kita dalam agama, suku, budaya, bahasa, atau politik.

Perbedaan dapat dianggap sebagai sebuah ancaman, tetapi setiap orang memiliki hak atas kekhususan identitas dirinya dengan komponennya yang beragam, namun tanpa mengabaikan atau melupakan persamaan kita: “Yang satu adalah komunitas semua bangsa, satu asal-usulnya, karena Tuhan menciptakan seluruh umat manusia untuk hidup di atas muka bumi. Satu juga adalah tujuan akhir mereka adalah Tuhan. Bimbingan-Nya, perwujudan kebaikan-Nya, rancangan keselamatan-Nya menjangkau semua orang, sampai saat orang-orang pilihan dipersatukan di Kota Suci, kota yang berkobar-kobar dengan kemuliaan Allah, di mana bangsa-bangsa akan berjalan dalam terang-Nya” (Pernyataan tentang Hubungan Gereja dengan Agama-Agama bukan Kristiani, Nostra Aetate, 28 Oktober 1965, no. 1)

Sayangnya, banyak sekali sikap dan perilaku negatif terhadap mereka yang berbeda dari kita: kecurigaan, ketakutan, persaingan, diskriminasi, pengucilan, penganiayaan, polemik, penghinaan, dan fitnah, dan masih banyak lagi.

Platform media sosial adalah ruang umum untuk perilaku yang berbahaya seperti itu, menyimpangkan peranan mereka dari sarana komunikasi dan persahabatan menjadi alat untuk permusuhan dan pertempuran.

Mengenai hal ini, Paus Fransiskus telah mengatakan, “bahkan seraya individu-individu tetap mengasingkan diri dengan konsumerisme yang nyaman, mereka dapat memilih ikatan yang konstan dan penuh semangat yang menganjurkan permusuhan, penghinaan, penganiayaan, pencemaran nama baik, dan kekerasan lisan yang merusak orang lain secara luar biasa, dan hal ini dengan kurangnya pengendalian diri yang tidak dapat bertahan dalam kontak fisik tanpa memecah-belah kita semua. Agresi sosial telah menemukan ruang yang tak tertandingi untuk ekspansi melalui komputer dan perangkat seluler” (Fratelli Tutti, 3 Oktober 2020, no. 44).

Kebalikan dari perilaku-perilaku negatif yang disebutkan di atas, adalah rasa hormat, kebaikan, amal kasih, persahabatan, saling peduli untuk semua, pengampunan, kerjasama untuk kebaikan bersama, bantuan bagi mereka semua yang berada dalam segala jenis kebutuhan dan kepedulian terhadap lingkungan, untuk menjaga “rumah bersama” kita, menjadi tempat yang aman dan menyenangkan di mana kita bisa hidup bersama dalam damai dan sukacita.

Kita tidak dapat mencegah dan melawan budaya kebencian, dan alih-alih mempromosikan sebuah budaya cinta dan persahabatan, tanpa sebuah pendidikan yang baik untuk generasi mendatang di semua tempat di mana mereka dibentuk: dalam keluarga, di sekolah, di tempat-tempat ibadah, dan di media sosial.

Sebuah dunia di mana keadilan, perdamaian, persaudaraan dan kemakmuran menyenangkan yang Mahakuasa dan mendatangkan sukacita, panggilan, oleh karena itu, keterlibatan kita yang tulus dan bersama.

Saudara dan saudari Muslim yang terkasih, semoga Anda menikmati berkat melimpah dari yang Mahakuasa selama bulan Ramadan dan merayakan Idul Fitri dalam kegembiraan yang dihasilkan dari kesetiaan dan cinta untuk yang Mahakuasa dan semua orang yang tinggal atau bertemu dengan Anda.

Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News

*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*