JAKARTA, KalderaNews.com — OpenAI, perusahaan di balik chatbot populer ChatGPT, melakukan perhitungan tingkat keterpaparan berbagai profesi terhadap kecerdasan buatan (AI).
Para peneliti menggunakan dua pendekatan. Pertama dengan menggunakan
mesin learning language model (LLM) yang baru-baru ini meluncurkan GPT-4, sedangkan pendekatan lainnya dengan menggunakan keahlian manusia.
Para peneliti menyelidiki implikasi potensial LLM yang ditawarkan oleh AI terhadap jenis pekerjaan/profesi di pasar kerja AS.
Para peneliti memberi catatan bahwa studi mereka bukan prediksi, melainkan studi untuk melihat seberapa besar profesi tersebut terpapar. Yang dimaksud dengan tingkat keterpaparan adalah seberapa besar akses ke sistem yang diperkuat oleh GPT dapat mengurangi waktu yang dibutuhkan manusia untuk melakukan tugas pekerjaan tertentu setidaknya 50 persen.
BACA JUGA:
- 300 Juta Lowongan Kerja Berpotensi Digantikan oleh AI
- Gen Z di AS Mulai Keranjingan Ponsel Jadul Model Nokia Zaman Bokap-Nyokap Mereka
- Memutuskan Jadi Guru, Maria Debora Siagian: Karena Terinspirasi Guru Kreatif
Studi itu menemukan sekitar 80 persen dari tenaga kerja AS dapat memiliki setidaknya 10 persen dari tugas kerja mereka dipengaruhi oleh GPT.
Leave a Reply