SURABAYA, KalderaNews.com – Perkumpulan Sekolah SPK Indonesia (PSSI) bersama Sekolah Kristen Elyon (SKE) menggencarkan implementasi Kurikulum Merdeka Belajar.
Executive Director SKE, Winfrid Prayogi mengatakan, selama ini pihaknya sudah membebaskan siswa untuk memilih apa yang dibutuhkan dalam pendidikan berdasarkan bakat dan minat yang dimiliki.
“SKE sudah terbiasa dengan tiga aspek yang harus diimplementasikan dalam Merdeka Belajar yakni, capaian, proses mencapai dan caranya, karena kami menggunakan kurikulum Cambridge,” kata Prayogi.
BACA JUGA:
- Pendaftaran Kurikulum Merdeka, Ada Mandiri Belajar, Mandiri Berubah, dan Mandiri Berbagi, Apaan Tuh?
- Jangan Jadikan Guru dan Siswa Kelinci Percobaan Kurikulum Merdeka
- Duh Apalagi Itu Pak, Kurikulum Merdeka Mandiri Belajar, Berubah, Berbagi
Maka, dia membagikan pandangan dan pengalaman kepada para guru. Baik sekolah swasta dan negeri, terkait konsep pembelajaran yang dikembangkan SKE.
Prayogi berharap, sosialisasi yang dilakukan bisa mencapai target 100 persen implementasi Kurikulum Merdeka Belajar, sehingga pada 2024 bisa tercapai.
Sementara, Direktur General Treasurer PSSI, Shirley Puspiwati mengatakan, pihaknya menggandeng pemerintah untuk menyebarluaskan program Merdeka Belajar.
“Kurikulum merdeka dalam satuan pendidikan di Indonesia membutuhkan beberapa kegiatan dan juga pemahaman. Di sisi lain, kami juga terus mengawal satuan pendidikan,” ujarnya.
Leave a Reply