Film tentang Gunung Berapi di Indonesia Masuk Nominasi Piala Oscar

Sharing for Empowerment

JAKARTA, Kalderanews.com — Sebuah film yang mendokumentasikan gunung berapi di berbagai negara, salah satunya di Indonesia, masuk nominasi Piala Oscar 2023.

Film tersebut masuk nominasi film terbaik untuk kategori film dokumenter. Seremoni piala Oscar atau nama resminya Academy Awards akan berlangsung 12 Maret nanti.

Film dokumenter yang diproduksi National Geoghrapic itu berjudul “Fire of Love“, disutradarai oleh Sara Dosa. Dokumentasi film tersebut adalah hasil karya pasangan vulkanolog legendaris, Katia dan Maurice Krafft, yang semasa hidup, mereka berkeliling dunia mengabadikan rupa-rupa gunung berapi yang masih aktif. Pasangan itu meninggal sebagai korban erupsi  Gunung Unzen di Jepang, pada 1991.

Uniknya, dalam teks pembukaan film ini, nama pemeran utama bukan hanya Katia dan Maurice, tetapi juga nama-nama gunung yang ditampilkan di film. Di antaranya, Mauna Loa (Hawaai), Nyirangongo (Kongo), Krafla (Islandia), St Helen (Washington), dan Una Una (Indonesia).

BACA JUGA:

Dalam wawancara dengan cntraveler.com, sutradara Sara Dosa banyak berkisah tentang kiprah Katia dan Maurice, yang di kalangan vulkanolog dunia sudah sangat terkenal. Dimana ada erupsi gunung berapi yang fenomenal, mereka hampir selalu hadir.

Katia dan Maurice menjalin persahabatan dengan penduduk setempat yang bermukim di sekitar gunung berapi. Setiap kali ada gejala erupsi, orang-orang tersebut menelepon Katia dan Maurice. “Persahabatan tersebut sangat berperan penting bagi karya mereka,” kata Sara Dosa.

Ketika ditanya, bagaimana pendapatnya tentang gunung berapi di Indonesia yang ditampilkan di film tersebut, Sara Dosa mengatakan  Indonesia memiliki konsentrasi gunung berapi aktif terbanyak di dunia yaitu  130 gunung. 

“Masyarakat memiliki hubungan yang mendalam dengan kekuatan yang berbahaya namun memberi kehidupan ini. Debu vulkanik sangat subur dan perdagangan pertanian berkembang pesat karena vulkanisme di daerah tersebut,” kata dia. Namun, lanjut dia,  letusan dahsyat terjadi setiap beberapa tahun yang menelan korban jiwa.

Sara Dosa mengenang masyarakat Indonesia di sekitar gunung yang sangat bersahabat. “Ada momen-momen yang membuat hati kami tersanjung di sana karena orang-orang sudah mengenal Katia dan Maurice—termasuk wanita yang tinggal bersama mereka saat Galunggung meletus tahun 1984,” kata Sara Dosa.

Tentang bagaimana gunung-gunung tersebut dipresentasikan di film, Sara Dosa mengatakan ia ingin membangun kepribadian yang akurat secara ilmiah untuk setiap gunung berapi yang sesuai dengan persepsi Katia dan Maurice.

“Editor audio kami harus merekonstruksi suara di pos. Pada Anak Krakatau, kami menggunakan suara arsip yang akurat secara geotermal, tetapi karena Katia dan Maurice menganggap gunung berapi ini mengerikan, kami memasukkan efek suara dinosaurus ke dalam lanskap suara. Kami benar-benar mencoba melakukan hal semacam itu pada setiap gunung berapi, untuk menghadirkan perasaan ontologi untuk mengomunikasikan bahwa ini adalah kekuatan yang hidup,” kata dia.

Film dokumenter ini disunting dari dokumentasi 290 jam film 16mm karya Katia dan Maurice. Sebagian dari dokumentasi itu bertujuan mendorong pemerintah mengembangkan rencana evakuasi jika terjadi letusan.

Saat meneliti arsip milik Katia dan Maurice, Sara Dosa mengaku dikejutkan oleh kedalaman kesepian pasangan itu, yang kemudian mengubah hidup mereka.

Dibesarkan di Prancis pascaperang (Katia lahir pada tahun 1942, Maurice pada tahun 1946), masa kecil mereka masing-masing dihabiskan di reruntuhan perang. “Kekejamanlah yang pertama kali menarik mereka ke gunung berapi,” kata Dosa.

“Mereka kesepian. Dunia terasa tidak aman. Mereka berpaling dari kemanusiaan ke alam. Letusan gunung berapi terus berlanjut membentuk kembali bumi….letusan-letusan itu begitu megah dan berdampak dan melampaui buatan manusia, dan ini menarik bagi  Katia dan Maurice,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnyadi Google News

*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmuTertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*