PALEMBANG, KalderaNews.com – Anggota Komisi X DPR RI Djohar Arifin mengakui Sumatera Selatan masih memiliki permasalahan serius terkait guru honorer dan kondisi kehidupannya yang memprihatinkan.
Ia pun berharap pemerintah dapat lebih memperhatikan lagi kondisi tenaga guru honorer dan mengangkat untuk jadi PPPK dan ASN.
Terkait keluhan guru honorer ini, terangnya, barangkali perlu ada kebijakan-kebijakan yang menguntungkan bagi semua pihak.
BACA JUGA:
- SMKN 1 LAIS Palembang Boyong Para Guru ke Kampus UBD Guna Hadiri Penandatanganan Kolaborasi
- Bukan Sekadar Slogan Kosong, Inilah Core Values CHAMPION Universitas Katolik Musi Charitas (UKMC) Palembang
- Daftar Lengkap Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Kota Pempek Palembang
“Kita tahu bahwa kekurangan guru di seluruh Tanah Air ini jumlahnya besar dan kehidupan mereka memprihatinkan serta tidak layak. Dengan adanya guru honorer yang diangkat oleh pemerintah untuk jadi PPPK maupun ASN ini adalah harapan kita semua,” ungkap Djohar.
Komisi X juga tidak ingin permasalahan terkait ini dikesampingkan karena menyangkut banyak hal dalam dunia pendidikan dan kesejahteraan para guru.
“Jangan kita biarkan nasib para guru ini, karena masa depan bangsa ini terletak pada generasi sekarang yang perlu diisi dengan ilmu yang benar dengan pendidikan yang benar. Oleh karena itu gurunya pun harus benar ekonominya.”
“Kita tidak mau lah guru menderita, pergi ke sekolahnya berjalan kaki jauh lagi, tapi honornya tidak laya. Kita masih mendengar guru honorer itu gajinya Rp300.000-Rp500.000, sedangkan itu tidak layak untuk kehidupan di negeri kita ini,” ucapnya.
“Kami mendapati masukan-masukan dan keluhan-keluhan tentunya dari mitra kita dan dari masyarakat Sumsel yang akan sampai kepada mitra kita yaitu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.”
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu!
Leave a Reply