SLEMAN, KalderaNews.com – PT PLN (Persero) menggandeng 16 Perguruan Tinggi di Indonesia untuk pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM), penelitian, dan pengembangan bidang kelistrikan.
Direktur Utama (Dirut) PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo mengatakan melalui kerjasama ini akan terjalin sinergitas antara PLN dengan dunia akademis.
Dia menjelaskan PLN hanya memiliki 54 orang peneliti, sementara di tahun 2023 PLN punya rencana menghasilkan 120 produk. Sehingga terjadi gap yang sangat jauh antara jumlah peneliti dengan jumlah produk yang kan dihasilkan. Gap ini bisa diisi oleh perguruan tinggi melalui kerjasama penelitian ini.
BACA JUGA:
- STIKOM Bali dan UPN Veteran Surabaya Sambangi BRIN Sodorkan Proposal Kerjasama
- UPN Veteran Jakarta Resmi Miliki German Centre, Ini Harapan Besar di Baliknya
- Ingin Kuliah Yogyakarta, UPN Veteran Yogya Masih Buka Jalur Mandiri
“Peneliti kami 54, maka ada gap. Sebanyak 120 produk dikurangi 54 inilah akan jadi potensi kerjasama, meski tidak menutup kemungkinan 54 ini juga membuka kerjasama,” ucapnya pada Selasa, 10 Januari 2023.
PLN sudah punya klaster-klaster dari penelitian. Mulai dari transmisi, distribusi, hingga pembangkit. Penelitian pembangkit misalnya untuk New Renewable Energy (NRE) atau Energi Baru Terbarukan (EBT). Beberapa sumber EBT untuk pembangkit diantaranya tenaga panas bumi atau geothermal, biomassa, arus laut, dan lainnya.
Kerjasama penelitian yang terjalin kali ini berbeda dengan sebelumnya. Di mana sebelumnya topik yang diteliti lebih searah dari PLN. Ke depan topik penelitian bisa dari PLN atau dari perguruan tinggi, sehingga penelitian akan dicek dan dievaluasi bersama-sama.
“Mekanisme bisa dari dua sisi, tadinya kami yang melihat kebutuhan. Bisa jadi nantinya perguruan tinggi melihat kebutuhan PLN. Memunculkan topik.”
Kerjasama penelitian ini menurutnya juga lebih kompetitif. Semua perguruan tinggi yang telah menjalin Memorandum of Understanding (MoU) punya kesempatan yang sama.
Laporan penelitian yang dulunya dilakukan di akhir periode, nantinya akan diubah menjadi laporan progresif. Komunikasi antara PLN dan perguruan tinggi menjadi lebih intens dan terjadi transfer pengetahuan.
“Kami ingin meningkatkan kualitas SDM PLN dan hasilnya bisa dimanfaatkan PLN, produknya bisa langsung kami manfaatkan. Laporan progresif harus terjadi antara kedua belah pihak perguruan tinggi dan PLN,” jelasnya.
Kerjasama ini juga melibatkan 16 perguruan tinggi lain, seperti UPN Veteran Yogyakarta (UPNV YK), Institut Pertanian Bogor (IPB), Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Universitas Airlangga, Universitas Andalas, Universitas Brawijaya, Universitas Diponegoro, Universitas Gadjah Mada (UGM).
Lalu Universitas Hasanuddin, Universitas Indonesia (UI), Universitas Negeri Medan, Universitas Negeri Surabaya, Universitas Padjadjaran, UPNV YK, Universitas Sebelas Maret, dan Universitas Udayana.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu!
Leave a Reply