Latto-Latto, Permainan Asal Amerika Serikat, Pernah Dilarang Beredar Lho

Permainan latto-latto. (Ist.)
Permainan latto-latto. (Ist.)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Permainan Latto-latto belakangan kembali populer di masyarakat. Begini sejarah permainan asal Amerika Serikat ini.

Latto-latto adalah pendulum dengan dua bola pemberat serupa yang terikat tali dengan cincin di atasnya.

Saat diayunkan, mainan ini menciptakan bunyi ‘klak’ yang khas dan memuaskan.

Mainan ini juga disebut sebagai clackers ball.

BACA JUGA:

Sejarah Latto-latto

Latto-latto disebutkan sudah ada sejak tahun 1960-an dan digemari pada masa itu.

Tetapi, pada medio 1960-1970, mainan tersebut dibuat dari kaca, sehingga menyebabkan insiden cedera mata pada sejumlah anak di Amerika Serikat.

Maka, lantaran kejadian tersebut Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) melarang latto-latto beredar pada 1966.

Keputusan ini pun didukung beberapa komunitas dan Organisasi untuk Mencegah Kebutaan (Society for the Prevention of Blindness).

Latto-latto pun akhirnya dibuat dari bahan plastik meski tetap bisa pecah. Tapi setidaknya, risiko yang timbul akibat latto-latto berbahan plastik tidaklah sebesar yang berbahan kaca.

Mengapa latto-latto viral?

Menurut dosen Program Studi Ilmu Sejarah Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Ikhsan Rosyid Mujahidul Anwari, viralnya latto-latto berkaitan dengan peran manusia sebagai homo ludens atau makhluk yang suka bermain.

Sebagai homo ludens, manusia adalah makhluk yang suka bermain dan mempunyai tren permainan pada setiap eranya.

Merujuk pada kesukaan bermain homo ludens, tren permainan anak-anak ataupun orang dewasa mengikuti perkembangan ekonomi dan zaman.

“Masing-masing zaman atau era selalu punya zeitgeist atau yang kita sebut sebagai jiwa zaman. Kebetulan, sekarang permainan latto-latto,” kata Ikhsan Rosyid.

Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News

*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmuTertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*