![Ilustrasi: Makan. (KalderaNews.com/Ist.) Ilustrasi: Makan. (KalderaNews.com/Ist.)](/wp-content/uploads/2021/07/Ilustrasi-Makan.-KalderaNews.com-Ist.-600x381.jpg)
CIBINONG, KalderaNews.com – Peneliti Pusat Riset Rekayasa Genetika (PRGG) Ela Novianti, satu-satunya peneliti dengan background pendidikan kedokteran di Organisasi Riset Hayati dan Lingkungan (ORHL) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), menjelaskan pada kondisi normal tubuh manusia akan melakukan suatu homeostasis energi atau keseimbangan energi yang tergabung dari pola makan, maupun energi keluaran.
Sistem ini diatur secara dominan oleh bagian otak yang disebut hypothalamus. Hypothalamus selain mengatur asupan makanan juga mengatur regulasi, emosi dan fungsi berfikir.
Ia mempresentasikan hasil penelitiannya mengenai keterlibatan reseptor nikotinik dalam perilaku seperti kesukaan tersebut ketika menempuh program S3 di Kagoshima University Jepang.
BACA JUGA:
- 6 Cara Ampuh yang Dapat Dipakai Orang Tua untuk Anak yang Kecanduan Gadget
- Ini Dampak Serius Kecanduan Internet, Salah Satunya Bikin Kognisi Sosial Negatif
- Tidak Harus Mahal, Inilah Ide Mengisi Liburan Kenaikan Kelas Bersama Anak
Ia menjelaskan dalam otak kita ada sistem yang bernama mesolimbic dopamine system yang merupakan suatu sistem yang membentuk kesukaan, kesenangan dan juga meregulasi ketergantungan obat.
“Sama dengan ketergantungan obat, makanan-makanan yang mengandung gula atau lemak juga ternyata bisa menimbulkan ketergantungan, karena akan mengaktivasi mesolimbic dopamine system tersebut,” tutur Ela pada acara Friday Scientific Sharing Seminar (FS3) pada Jumat, 7 Oktober 2022.
Leave a Reply