JAKARTA, KalderaNews.com – Tim Olimpiade Ilmu Kebumian Indonesia (TOIKI) berhasil meraih 14 medali di semua kategori ajang International Earth Science Olympiad (IESO) ke-15 yang digelar secara daring di Aosta, Italia, akhir Agustus lalu.
Empat belas medali tersebut terdiri atas dua emas, empat perak, dan delapan perunggu. Tak hanya itu, dua honorable mention juga turut diperoleh tim Indonesia.
BACA JUGA:
- Tim Astronomi Indonesia Belum Bisa Persembahkan Medali Emas dari IOAA
- Lima Siswa Menjadi Wakil Indonesia di International Olympiad on Astronomy and Astrophysics 2022
- Inilah Mahasiswa Wakil Indonesia pada Ajang Seeds for The Future 2022 di Thailand
Tim Indonesia diwakili sebanyak delapan pelajar yaitu:
- Alvin Dermawan dari SMAN 1 Probolinggo
- Fahreza Nurhidayat dari SMAS Al-Azhar Mandiri Palu
- Gevin Kurniawan dari SMAN Plus Provinsi Riau
- Muhammad Wildan Tamami dari SMAN 1 Ponorogo
- Revanda Ghassan Randityo dari SMAN 1 Tambun Selatan
- Sheren Ardeline Tantrian dari SMAK Immanuel Pontianak
- Yoga Sanjaya dari SMAN 3 Surakarta
- Wafi Haidi dari MAN Insan Cendekia Serpong
IESO 2022 diikuti sebanyak 304 pelajar dari 40 negara. IESO merupakan ajang kompetisi pelajar pra perguruan tinggi untuk bidang ilmu kebumian yang meliputi pengetahuan terkait geosfer (geologi dan geofisika), hidrosfer (hidrologi dan oseanografi), atmosfer (meteorologi dan klimatologi) dan astronomi (sains keplanetan).
Kegiatan ini dipayungi oleh International GeoScience Education Organization (IGEO) yang merupakan suatu organisasi internasional dengan anggota para pendidik/organisasi/institusi pendidikan ilmu kebumian di seluruh dunia baik untuk tingkat pra perguruan tinggi maupun perguruan tinggi.
IESO 2022 terdiri dari empat kategori lomba yaitu Data Mining Test (DMT) dan Earth Learning Students’ Idea (ElSI) yang merupakan lomba perorangan, National Team Field Investigation (NTFI) dan Earth Science Project (ESP) yang merupakan lomba beregu.
Data Mining Test (DMT) merupakan uji kemampuan siswa untuk menelusuri data teori dan lapangan dalam referensi yang diberikan, mengolahnya, dan menarik kesimpulan. Tes ini lebih menekankan pada penalaran siswa dalam mempraktikkan pemahaman teoretis dalam ilmu kebumian untuk kasus tertentu.
Dalam kategori individu Data Mining Test (DMT) medali emas diraih oleh Revanda Ghassan Randityo. Fahreza Nurhidayat meraih medali perak. Sementara, Muhammad Wildan Tamami, Sheren Ardeline Tantrian, Wafi Haidi, dan Alvin Dermawa masing-masing meraih medali perunggu.
Penghargaan honorable mention juga diraih oleh Gevin Kurniawan dan Yoga Sanjaya dalam kategori ini.
Di kategori individual adalah Earch Learning Students’ Idea (ELSI), di mana peserta diminta membuat video atau reel untuk menjelaskan mengenai berbagai fenomena di ilmu kebumian.
Dengan judul video “Angle of Repose”, Sheren Ardeline berhasil memperoleh medali emas. Sementara, video berjudul “Prediction of The Sun Diameter” karya Wafi Haidi memperoleh medali perunggu.
Dalam kompetisi ini juga ada lomba National Team Field Investigation. Tim Indonesia yang dibagi menjadi dua kelompok masing-masing berhasil memperoleh satu medali perak.
Sedangkan di kategori Earth System Project (ESP),Revanda Ghassan berhasil meraih medali perak, dan Muhammad Wildan Tamami, Fahreza Nurhidayat, serta Wafi Haidi berhasil meraih medali perunggu.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu!
Leave a Reply