Mengenal Sejarah Ukraina, Negeri di Eropa Timur yang Selalu Diperebutkan

Demonstrasi untuk menghentikan peperangan di Ukraina. (Ist.)
Demonstrasi untuk menghentikan peperangan di Ukraina. (Ist.)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Ukraina merupakan negara di wilayah Eropa Timur, yang berbatasan dengan Rusia, Belarus, Polandia, Slowakia, Hongaria, Rumania, dan Moldova.

Negeri Ukraina memiliki wilayah seluas sekitar 603.628 kilometer persegi. Ia adalah negara terluas kedua di Eropa setelah Rusia.

Ukraina secara resmi menjadi negara merdeka pada 1991, setelah melepaskan diri dari Uni Soviet.

BACA JUGA:

Bila ditelusur latar belakangnya, Ukraina mengalami sejarah yang panjang. Wilayah ini telah dihuni sejak sekitar 32.000 SM dan pernah menjadi pusat kebudayaan Bangsa Slavia Timur dengan Rus Kiev pada Abad Pertengahan.

Tetapi setelah itu, Ukraina sempat menjadi wilayah yang dikuasai oleh beberapa negara, seperti Lithuania, Polandia, Turki Ottoman, Austria-Hungaria, dan Rusia.

Wilayah Ukraina sudah diduduki oleh manusia purba Neanderthal pada sekitar 43.000-45.000 SM. Sementara manusia modern mulai menduduki wilayah ini pada sekitar 32.000 SM, yang dibuktikan dengan adanya Peradaban Gravetium di Pegunungan Krimea.

Sekitar 4.500 SM, Ukraina diduduki Peradaban Kukuteni dan Tripila, yang berkembang hingga wilayah Sungai Dnieper.

Selepas itu, Ukraina diduduki oleh bangsa Kimmeri, Skithia, dan Sarmatia, hingga menjadi bagian dari Kerajaan Skithia pada sekitar 700-200 SM.

Bangsa Yunani Kuno, Romawi Kuno, dan Bizantium juga pernah menguasai Ukraina hingga sekitar abad ke-6.

Pada abad ke-7, Ukraina menjadi pusat peradaban Bulgaria Raya, hingga kemudian dikuasai oleh bangsa Khazar.

Bangsa Rus, yang berasal dari Skandinavia, diketahui pernah mendiami wilayah ini pada abad ke-9. Mereka kemudian mendirikan federasi politik Rus Kiev yang berpusat di Lembah Sungai Dnieper pada sekitar tahun 880.

Kiev menjadi kota terpenting Bangsa Rus yang menjadi peletak dasar kebangsaan Ukraina dan Rusia.

Rus Kiev menjadi salah satu negara yang kuat di Eropa pada abad ke-10 dan abad ke-11. Adapun Rus Kiev mengalami masa keemasan saat Vladimir I naik takhta dan memerintah dari tahun 980 hingga 1015.

Kepemimpinan Vladimir I ini mengubah wajah Bangsa Rus menjadi pemeluk agama Kristen Byzantium. Sedangkan pada masa pemerintahan Yaroslav (1015-1054), putra Vladimir I, Rus Kiev mengalami perkembangan di bidang budaya dan militer.

Namun, Rus Kiev terpecah karena perebutan kekuasaan pada masa kekuasaan Mstislav I (1125-1132).

Rus Kiev hancur setelah diserang Bangsa Mongol pada abad ke-13. Setelah itu, Ukraina berada di bawah kekuasaan Danylo dari Kerajaan Galisia–Volhynia.

Setelah berada di bawah Kerajaan Galisia-Volhynia, Ukraina dikuasai Kerajaan Polandia pada 1569. Di bawah Kerajaan Polandia, Ukraina tumbuh menjadi koloni-koloni yang ditandai dengan berdirinya kota dan desa baru.

Selain itu, warga lokal yang dikenal sebagai orang Kazaki mendaftarkan diri sebagai tentara perbatasan guna menjaga wilayahnya dari serangan Turki Ottoman dan Kekaisaran Rusia.

Orang Kazaki memberontak kepada pemerintahan Kerajaan Polandia pada 1648, yang dikenal dengan Pemberontakan Khmelnytsky. Mereka berhasil memberontak lalu mendirikan Negara Kazaki atau Hetmanat Kazaki sebagai penguasa Ukraina.

Tetapi, Kazaki berada di tengah rivalitas militer antara Turki Ottoman, Polandia-Lithuania, dan Kekaisaran Rusia. Pada akhirnya, wilayah Ukraina menjadi tumbal, hingga berada di bawah kekuasaan Kekaisaran Rusia dan Austria-Hungaria.

Sejak pertengahan abad ke-17, wilayah Ukraina secara perlahan masuk ke Kekaisaran Rusia. Setelah 1795, Ukraina dipecah menjadi dua bagian, wilayah barat menjadi milik Austria-Hungaria, sedangkan sisanya menjadi wilayah Kekaisaran Rusia.

Ukraina bagian dari Uni Soviet Kekaisaran Rusia runtuh pada 1917, setelah peristiwa Revolusi Bolshevik atau Revolusi Oktober.

Ukraina kemudian membentuk pemerintahan sementara dan memproklamirkan dirinya sebagai republik dalam struktur Federasi Rusia.

Ukraina mendeklarasikan kemerdekaannya pada 25 Januari 1918 dengan nama Republik Sosialis Soviet Ukraina.

Tapi, pemerintahan Republik Sosialis Soviet Ukraina mengalami kesulitan serius. Mereka harus menghadapi oposisi Bolshevik dan aktivitas kontra-revolusioner di dalam negeri.

Usai Perang Dunia II (1939-1945), Amerika Serikat (AS) dan Uni Soviet muncul sebagai dua kekuatan besar yang berbeda ideologi.

AS menganut paham liberal, sementara Uni Soviet komunis. Perbedaan inilah yang kemudian memicu terjadinya konflik yang disebut Perang Dingin (1947-1989).

Perang Dingin berakhir dengan kemenangan di tangan AS. Hal ini berbuntut pada gejolak di Uni Soviet.

Republik Sosialis Soviet Ukraina pun mendeklarasikan kemerdekaan dari Uni Soviet pada 24 Agustus 1991. Republik Sosialis Soviet Ukraina kemudian mengganti namanya menjadi Ukraina sampai sekarang.

*Jika artikel ini bermanfaat silakan dishare kepada saudara, sahabat dan teman-temanmu.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*