Rektor USM Baca Puisi Tema Budaya pada Dies Natalis ke-35

Rektor Universitas Semarang (Dok. USM)
Rektor Universitas Semarang (Dok. USM)
Sharing for Empowerment

SEMARANG, Kalderanews.com – Dalam rangka memperingati Dies Natalis Ke-35 dan Lustrum Ke-7, Universitas Semarang (USM) menggelar kegiatan baca puisi bertema budaya.

Rektor USM, Dr. Supari., ST., MT, mengatakan bahwa kegiatan pembacaan puisi dengan tema ”Purnama Puisi di Atas Awan” merupakan salah satu upaya USM untuk menyuarakan nurani budaya dari atap USM.

Selain itu, kegiatan tersebut merupakan upaya mempromosikan Program Studi Pariwisata yang baru dibuka di USM.

BACA JUGA:

Dalam sambutannya, Dr. Supari., ST., MT., mengharapkan kegiatan tersebut dapat menjadi media untuk mempopulerkan budaya dan pariwisata di Jawa Tengah.

Dalam kegiatan baca puisi bertema budaya tersebut, Supari juga membacakan puisi karya Amir Machmud NS dengan judul ”Menjauhkan Warisan Peradaban”.

Turut hadir dalam acara tersebut, para civitas akademika USM dan pejabat sekitar Kota Semarang, diantaranya: Pj Wali Kota Salatiga Sinoeng Noegroho Rachmadi, Plt Kepala Disporapar Jateng Setyo Irawan, Ketua Umum KONI Jateng, Bona Ventura Sulistiana, Dandim 0733/BS Kota Semarang, Letkol Inf Honi Havana, Ketua PWI Jateng, Amir Machmud NS, dan banyak lagi yang lainnya.

Adapun secara online, hadir Ketua MPR RI, Bambang Susatyo dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Dalam kesempatan tersebut Bambang Susatyo membacakan puisi dengan judul ”Sebutlah Ini Negara Candi” karya Amir Machmud NS.

Dalam sambutannya Bambang memberikan ucapan selamat kepada USM yang berulang tahun ke-35.

Ia juga berharap, di usia ke-35 menjadi memomentum untuk menguatkan tekad dan menguatkan semangat untuk mewujudkan visi Universitas Semarang sebagai kampus yang menghasilkan sumber daya insani yang profesional, beradab, serta berkeindonesiaan.

”Hidup di era disrupsi dengan perkembangan zaman dan lompatan teknologi telah menggeser paradigma kita dalam memandang dan memaknai dunia di sekitar kita. Modernisasi dalam segala bidang menuntut kita untuk selalu senantiasa mampu menyesuaikan diri dan efisiensi. Untuk itu untuk mengatasai hal tersebut maka dibutuhkan ketahanan yang kuat pada suatu bangsa,” pungkasnya.

*Jika artikel ini bermanfaat, silakan dishare kepada saudara, sahabat dan teman-temamu.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*