TANGERANG, KalderaNews.com – Kira-kira telah dua tahun lamanya pandemi COVID-19 memporak-porandakan Indonesia dari berbagai segi, terutama segi kesehatan masyarakat dan ekonomi. Pandemi COVID-19 berdampak signifikan terhadap ekonomi nasional terlebih bagi kalangan penggiat UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah).
Diketahui, UMKM merupakan tonggak terpenting dalam perekonomian Indonesia. Jumlah UMKM di Indonesia berkisar 64 juta, dengan dominansi jumlah Usaha Mikro dan Kecil yaitu 99.92% dari total UMKM.
Salah satu profesi yang paling terdampak oleh pembatasan yang diberlakukan saat pandemi adalah pedagang bakso keliling. Tak sedikit dari mereka merasa kesulitan mencari nafkah karena adanya keterbatasan modal untuk memenuhi standar protokol kesehatan yang diberlakukan. Pedagang bakso keliling tak jarang dihadang saat ingin memasuki kompleks perumahan, sehingga konsumen pun berkurang dan pemasukan menurun drastis.
BACA JUGA:
- Prof. Dieter Genske: Kolaborator Program Magister Urban Studies UPJ dengan Segudang Prestasi
- Rencanakan dengan Matang, UPJ Perkenalkan Kolaborator Pengajuan Magister Urban Studies: Professor Bernhard Müller
- Beton Pun Membutuhkan Sauna: Penelitian Mahasiswa Teknik Sipil UPJ
Penerapan protokol kesehatan yang perlu dipenuhi oleh pedagang keliling menggunakan gerobak yakni seperti modifikasi gerobak menggunakan pembatas, atau perlengkapan lainnya untuk menunjang kebersihan seperti hand sanitizer.
Saat ini, tampaknya pandemi telah memasuki tahap akhir, yang ditandai dengan penurunan kasus nasional dan pembatasan sosial yang dilonggarkan dari waktu ke waktu. Meskipun demikian, seluruh tatanan masyarakat diwajibkan untuk menerapkan kebiasaan baru (new normal) demi mencegah datangnya gelombang baru COVID-19.
Melihat situasi ini, tim dosen beserta mahasiswa Universitas Pembangunan Jaya (UPJ) merancang desain gerobak anti-COVID yang memiliki konsep untuk membuat pedagang dan konsumen aman dari penyebaran COVID-19 dan ikut mengadaptasi keadaan new normal.
GERANCO merupakan modifikasi gerobak yang dirancang untuk penjual bakso keliling agar dapat beroperasi kembali dengan menerapkan konsep new normal untuk menjaga keamanan dan kesehatan pedagang ataupun konsumen.
Desain gerobak tersebut dapat meminimalkan kontak antara pedagang dan konsumen dengan menggunakan sistem take away order, penggunaan material stainless steel food-grade, perbaikan sirkulasi udara di gerobak, serta peningkatan higenitas dengan penyediaan hand-sanitizer touchless.
Rancangan gerobak ini merupakan inovasi dari Hari Nugraha, Fitriyah Nurhidayah, Donna Angelina, dan Agustinus Leonard Habel, yang berasal dari Program Studi Desain Produk, UPJ.
Sebelumnya, tim perancang telah berdiskusi dengan mitra pedagang bakso keliling di sekitar komplek Puri Permata Hijau, Bintaro untuk mengetahui permasalahan dan kendala yang dialami pedagang berdasarkan pengalaman mereka.
Hasil pengamatan lapangan dan focus group discussion mengarahkan tim perancang untuk membuat desain gerobak beserta sarana penunjang yang mesti dilengkapi di gerobak tersebut. Berikut merupakan spesifikasi GERANCO:
Fitur GERANCO meliputi ventilasi sirkulasi udara pada atap gerobak, handle yang ergonomis, sekat kaca untuk mengurangi kontak dengan konsumen, hand sanitizer yang dioperasikan dengan diinjak, dan jendela kecil untuk pengambilan pesanan. Material GERANCO terdiri dari bahan aluminium, stainless steel food-grade, serta kaca.
Konsep GERANCO telah diakui dan diapresiasi oleh beberapa pihak sebab inovasi GERANCO ini telah dipublikasikan dalam sebuah artikel ilmiah, seminar Desain Kreatif Indonesia ITS serta dikompetisikan dalam sayembara desain intradisiplin “Tolong Direvisi” (https://www.tolongdirevisi.com/).
Hasilnya, GERANCO lolos publikasi dalam jurnal ilmiah terakreditasi dan berhasil memperoleh predikat finalis dalam ajang desain Tolong Direvisi. Kini, tim perancang sedang berproses dalam membuat prototype nyata dari GERANCO. Selain itu, tim perancang juga mempertimbangkan untuk membuat bengkel reparasi gerobak ala new normal dengan tujuan agar pedagang keliling tidak perlu mengeluarkan modal besar untuk mengganti gerobaknya secara keseluruhan.
Kendala standar ukuran dan desain gerobak keliling yang berbeda-beda dapat diatasi dengan bengkel reparasi gerobak tersebut. Ide tersebut juga dapat mendukung sustainability inovasi GERANCO agar dapat dimiliki oleh pedagang keliling manapun tanpa terkecuali. GERANCO mendukung penerapan konsep urban yang menonjolkan karakteristik profesional dan inovatif.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.
Leave a Reply