JAKARTA, KalderaNews.com – Sejumlah perhimpunan dokter berkirim surat kepada pemerintah untuk melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen di sekolah.
Organisasi profesi dokter itu adalah Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Indonesia Intensif Indonesia (PERDATIN), dan Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular (PERKI).
BACA JUGA:
- 767 Siswa SD PENABUR Usia 6-11 Tahun di Kelapa Gading Mulai Divaksin
- 56 Persen Anak di Jakarta Selatan Telah Divaksin Sinovac Dosis Pertama
- 350 Siswa SD Islam Assyafiiyah Cilangkap Divaksin
Pengajuan surat itu berdasar sejumlah pertimbangan terkait dengan kepatuhan anak-anak, terutama yang berusia di bawah 11 tahun terhadap protokol kesehatan masih belum 100 persen. Selain itu, belum tersedianya dan belum lengkapnya vaksinasi anak-anak.
“Data dari beberapa negara, proporsi anak yang dirawat akibat infeksi Covid-19 varian Omicron lebih banyak dibandingkan varian-varian sebelumnya,” papar Ketua Umum PDPI, DR. Dr. Agus Dwi Susanto, SpP(K), FISR, FAPSR.
Selain itu, lanjut Dokter Agus, telah dilaporkan transmisi lokal varian Omicron di Indonesia, bahkan sudah ada kasus meninggal karena Omicron.
Leave a Reply