JAKARTA, KalderaNews.com – Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek, Ir. Suharti., M.A., Ph.D menegaskan pemerintah terus mendorong sekolah untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka, meskipun tetap dilaksanakan secara terbatas karena pandemi Covid-19 belum usai.
PTM Terbatas dilakukan mengingat pembelajaran jarak jauh yang dilakukan pada masa awal pandemi ternyata banyak menimbulkan dampak negatif, konkretnya terjadi penurunan kemampuan belajar yang sangat mengkhawatirkan selama 1 tahun awal pandemi.
Hasil studi yang dilakukan pemerintah menunjukkan kesenjangan pembelajaran antara anak-anak dari kelompok keluarga kaya dengan keluarga kurang mampu semakin meningkat yaitu mencapai 10%.
BACA JUGA:
- PTM Terbatas di Jakarta Bisa 100 Persen, Begini Aturan Lengkapnya
- Simak, Inilah Panduan Lengkap PTM Terbatas pada Semester Genap, Mulai Januari 2022
- Semua Sekolah Wajib PTM Terbatas, Pemda Tidak Boleh Melarang
Selain itu anak-anak yang putus sekolah untuk tingkat sekolah dasar juga meningkat 10 kali lipat dibanding dengan tahun 2019. Kasus pernikahan di bawah umur hingga kasus bullying pun semakin meningkat.
“Berdasarkan kondisi tersebut kita berupaya memulihkan pembelajaran dengan kembali membuka sekolah secara tatap muka, meskipun secara terbatas di tahun ajaran 2022,” kata Suharti.
Leave a Reply