JAKARTA, KalderaNews.com – Pandemi Covid-19 yang memaksa siswa harus melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ), berakibat pada angka putus sekolah di jenjang sekolah dasar (SD) meningkat tajam.
Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek Suharti mengatakan, jumlah anak putus sekolah naik 10 kali lipat dari 2019 atau sebelum terjadi pandemi Covid-19.
BACA JUGA:
- Dampak PJJ Terlalu Lama, Gangguan Intelektual Sampai Putus Sekolah
- Duh, Angka Putus Sekolah Meningkat Selama Pandemi, KPAI: Ini 5 Penyebabnya
- Ikatan Dokter Anak: Siswa yang Belajar Tatap Muka Wajib Diimunisasi Covid-19 Lengkap
“Selama pandemi, banyak sekali dampak negatif yang kita alami, terutama di bidang pendidikan. Sebagai contoh saja anak-anak yang putus sekolah untuk anak SD saja ini meningkat 10 kali lipat dibanding tahun 2019,” tegas Suharti.
Banyak orang tua, lanjut Suharti, yang beranggapan pembelajaran jarak jauh tak memberikan pengetahuan dan kemampuan bagi anak-anak mereka. Akibatnya, orang tua lebih memilih untuk tidak menyekolahkan anak-anaknya.
Di samping itu, faktor ekonomi juga menjadi salah satu penyebab tingginya angka anak putus sekolah. Suharti mengatakan, banyak orang tua yang terpaksa meminta anaknya berhenti sekolah dan membantu mereka bekerja.
Leave a Reply